Kampus Harusnya Melahirkan Gagasan, Bukan Neraca Keuangan
Abadikini.com, JAKARTA – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh diperlakukan layaknya perusahaan. Kampus, kata dia, merupakan ruang pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi yang berdiri di atas integritas, bukan orientasi laba.
Pernyataan itu disampaikan Agus menanggapi pandangan Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah, yang sebelumnya menyebut bahwa dekan ideal harus memiliki corporate culture.
“Oh ya nggak bisa lah, itu kan lembaga pendidikan. Masa dijadikan perusahaan? Nanti seperti dulu waktu program S2 magister dibuat sangat komersial, akhirnya dihentikan,” ujar Agus kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).
Agus menilai paradigma korporasi justru dapat menggerus semangat akademik. Menurutnya, kampus riset seperti UI seharusnya menempatkan dekan sebagai penggerak riset dan intelektualitas, bukan sekadar manajer yang mengejar pendapatan.
“Kalau orientasinya cari uang, maka misi pendidikan bisa bergeser. Tugas dekan itu meningkatkan kualitas pendidikan, bukan mengelola fakultas seperti mesin uang,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa model kepemimpinan bergaya korporasi berisiko memperkuat praktik transaksional di lingkungan akademik. “Kalau pemimpin di atasnya dipilih secara transaksional, maka budaya di bawahnya ikut-ikutan transaksional juga,” ujarnya.
Menurut Agus, UI sebagai lembaga pendidikan publik harus bersih dari pengaruh kepentingan swasta dan didanai penuh oleh negara. “Kalau kampus dibiayai pihak swasta, ujung-ujungnya pasti ada kepentingan balik. Itu bahaya bagi netralitas kampus,” katanya.
Karena itu, ia mendorong pemerintah menambah alokasi dana pendidikan tinggi agar kampus tidak terjebak logika komersialisasi. “Dekan cukup fokus mengembangkan program studi dan kualitas riset. Urusan keuangan biar bendahara dan rektor yang pikirkan. Negara harus hadir membiayai,” ujar Agus.
Agus juga menyinggung keterbatasan akses pendidikan bagi kelompok miskin. “Jumlah mahasiswa miskin yang bisa kuliah di UI meningkat, sementara kuota jalur mandiri yang bayarnya mahal terbatas. Kalau kampus makin komersial, yang miskin makin tersingkir,” tandasnya.
Sebelumnya, Rektor UI Heri Hermansyah menyatakan bahwa UI kini bertransformasi menjadi research and entrepreneur university. Menurutnya, dekan harus memiliki karakter ganda: berjiwa akademik sekaligus manajerial.
“Seorang dekan idealnya mampu mengelola fakultas seperti korporasi, tetapi tetap menjaga kualitas akademik. Jadi gabungan antara corporate culture dan academic culture,” kata Heri.



