Rusia Siap Balas Langkah Trump Soal Uji Coba Nuklir: Kalau Mereka Mulai, Kami Juga Mulai
Abadikini.com, MOSKOW – Ketegangan nuklir kembali memanas setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana menghidupkan kembali program uji coba senjata nuklir yang telah vakum selama 33 tahun. Sehari setelah perintah itu dikeluarkan Presiden AS Donald Trump, Rusia langsung memberi sinyal siap menanggapi dengan langkah serupa.
Kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergey Shoygu, menegaskan bahwa Moskow tidak akan tinggal diam jika Washington benar-benar memulai uji coba nuklir.
“Presiden Vladimir Vladimirovich Putin sudah merespons hal ini dengan jelas. Jika mereka mulai melakukan uji coba, tentu saja kami juga akan melakukan hal yang sama,” kata Shoygu kepada wartawan di Moskow, Jumat (31/10).
Menurut Shoygu, pernyataan itu bukan ancaman, melainkan reaksi logis terhadap kebijakan Amerika.
“Tidak ada yang baru di sini. Ini adalah respons yang wajar. Jika mereka tidak melakukannya, kami juga tidak akan melakukannya,” ujarnya menegaskan.
Sehari sebelumnya, Trump lewat akun Truth Social mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan Departemen Pertahanan AS untuk segera memulai kembali proses pengujian senjata nuklir.
“Proses itu akan segera dimulai,” tulisnya.
Langkah tersebut sontak menimbulkan kekhawatiran di banyak negara, mengingat penghentian uji coba nuklir selama lebih dari tiga dekade merupakan salah satu tonggak penting dalam upaya menekan perlombaan senjata nuklir global.
Sementara itu, Moskow baru-baru ini telah melakukan serangkaian uji coba senjata berteknologi tinggi, termasuk rudal jelajah dan torpedo otonom bertenaga nuklir. Namun Kremlin menegaskan bahwa uji itu belum termasuk pengujian nuklir secara langsung.
Jika kedua negara adidaya ini benar-benar kembali ke era uji coba nuklir, dunia berpotensi menyaksikan babak baru perlombaan senjata paling berbahaya sejak Perang Dingin. Dunia pun kini menunggu apakah Washington akan melangkah lebih jauh—dan apakah Moskow akan membalas dengan tindakan nyata.


