Presiden Prabowo Duduki Peringkat ke-15 Muslim Paling Berpengaruh Dunia, Geser Banyak Tokoh Arab
 
						Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mencuri perhatian dunia internasional. Namanya masuk dalam daftar “500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2026” yang diterbitkan oleh Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) Yordania. Dalam edisi terbaru tersebut, Prabowo menempati posisi ke-15—tepat di bawah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Masuknya Prabowo ke dalam daftar bergengsi ini bukan tanpa alasan. RISSC menilai perjalanan panjang dan dinamis sang presiden sebagai faktor penting yang membentuk pengaruhnya, baik di tingkat nasional maupun global. Dalam ulasannya, lembaga riset yang berbasis di Amman itu menulis bahwa pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024 menandai puncak dari karier panjang yang melintasi dunia militer, politik, hingga arena diplomasi internasional.
“Pelantikannya menandai puncak perjalanan politik yang mencakup puluhan tahun dinas militer, pencalonan politik, kontroversi, dan pembaruan publik,” tulis RISSC dalam laporannya dilansir Jumat (31/10/2025).
Laporan itu juga menyinggung latar belakang keluarga Prabowo. Ia merupakan putra dari Sumitro Djojohadikusumo, ekonom terkemuka yang pernah menjadi menteri di era Presiden Soekarno dan Soeharto. Pendidikan Prabowo yang ditempuh di Jakarta, London, dan Malaysia turut disebut sebagai bagian dari pembentukan pandangan globalnya sejak muda.
Lulus dari Akademi Militer Indonesia, Prabowo meniti karier hingga mencapai pangkat Letnan Jenderal dan sempat memimpin Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). RISSC mencatat bahwa pernikahannya dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden Soeharto, memperkuat posisinya di lingkaran elite politik Indonesia.
Menariknya, RISSC juga menyoroti kebijakan-kebijakan awal Prabowo sebagai presiden, termasuk langkah berani melakukan perombakan besar kabinet pada September 2025. Lembaga itu menilai langkah tersebut menunjukkan gaya kepemimpinan tegas dan kemauan kuat untuk mengonsolidasikan kekuasaan di awal masa jabatan.
“Prabowo dikenal karena karismanya saat berbicara di depan publik dan kemampuannya menjangkau pemilih pedesaan serta kelas pekerja,” tulis laporan itu. “Ia juga seorang penunggang kuda ulung yang mewakili Indonesia di kompetisi internasional.”
RISSC menilai masa kepemimpinan Prabowo berpotensi menjadi periode redefinisi besar bagi peran Indonesia di kawasan dan dunia. “Sebagai presiden baru, Prabowo menghadapi tantangan mempersatukan bangsa yang beragam serta mewujudkan janji pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Masa jabatannya dapat menandai perubahan arah kebijakan dalam dan luar negeri yang signifikan bagi Indonesia,” tulis laporan tersebut.
Selain Prabowo, tokoh Indonesia lain yang turut masuk daftar 20 besar ialah Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang berada di peringkat ke-19.
Berikut 20 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2026 versi RISSC Yordania:
1. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani
2. Ulama Pakistan, Sheikh Muhammad Taqi Usmani
3. Pendiri Dar Al-Mustafa Yaman, Sheikh Al-Habib Umar bin Hafiz
4. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei
5. Raja Yordania, Abdullah II Ibn Al-Hussein
6. Grand Sheikh Al-Azhar Mesir, Dr. Ahmad Muhammad Al-Tayyeb
7. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan
8. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud
9. Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan
10. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim
11. Ulama Irak, Ayatollah Ali Hussein Al-Sistani
12. Raja Maroko, Mohammed VI
13. Ulama Arab Saudi, Sheikh Salman Al-Ouda
14. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman
15. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto
16. Presiden Jamiat Ulema-e-Hind India, Maulana Mahmood Madani
17. Sultan Sokoto Nigeria, Sheikh Muhammadu Sa’adu Abubakar III
18. Ulama Mauritania, Sheikh Abdullah bin Bayyah
19. Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf
20. Direktur Intelijen Nasional Turki, Ibrahim Kalin
Masuknya dua tokoh Indonesia dalam daftar 20 besar dunia ini menegaskan semakin besarnya pengaruh Indonesia—baik secara politik maupun keagamaan—di kancah global Islam.
 
				

