Wali Kota Tidore Dorong Kerja Sama Antar Daerah Kendalikan Inflasi dan Kembangkan Ekonomi Pangan
Abadikini.com, TIKEP – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, menegaskan pentingnya langkah strategis antar daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal. Hal itu disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Kerja Sama Antar Daerah dalam Pengendalian Inflasi Pangan yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Utara di Ternate, Rabu (29/10/2025).
Dalam forum tersebut, Sinen menyampaikan apresiasi kepada jajaran BI Maluku Utara atas perhatian dan dukungan yang selama ini diberikan kepada Pemerintah Kota Tidore. Ia menekankan, karakter ekonomi Tidore tak bisa disamakan dengan daerah lain yang kaya sumber daya tambang.
“Tidore bertumpu pada sektor jasa, perikanan, dan pertanian. Karena itu, dukungan Bank Indonesia sangat kami harapkan agar potensi tersebut dapat terus berkembang,” ujarnya.
Sinen mengungkapkan bahwa pada tahun 2026, pemerintah daerah akan membangun gudang penampungan dan pengawetan hasil pertanian serta hasil laut sebagai bagian dari upaya menjadikan Tidore pusat suplai bahan pangan di Maluku Utara. Langkah ini juga diharapkan memperkuat posisi Tidore sebagai lumbung pangan, terutama karena sebagian besar nelayan di provinsi ini berasal dari kota tersebut.
“Daya beli masyarakat Maluku Utara tinggi karena keberadaan industri tambang. Maka dari itu, kami berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah untuk menyuplai bahan pangan—mulai dari sayur-mayur, bawang, rica, tomat hingga hasil perikanan—kepada perusahaan-perusahaan tambang di wilayah itu,” jelasnya.
Menurutnya, kemajuan daerah tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga pada keberanian pemerintah mengambil langkah strategis dan kolaboratif.
Sementara itu, Deputi Perwakilan BI Maluku Utara, Airlangga Febriyanto, memaparkan bahwa tingkat inflasi Maluku Utara hingga September 2025 tercatat 0,16%, sejalan dengan inflasi nasional. Ia menilai, kerja sama lintas wilayah menjadi faktor penting dalam penilaian kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).
“Kolaborasi antar daerah harus diperkuat, termasuk dengan Sulawesi Utara, untuk meningkatkan konektivitas perdagangan antarwilayah,” kata Airlangga.
Ia juga memastikan BI siap memberikan dukungan konkret melalui penyediaan peralatan pertanian dan perikanan bagi kelompok binaan. Pihaknya menyambut baik rencana pembangunan gudang penyimpanan hasil tani dan laut di Tidore yang dinilai dapat menjaga stabilitas harga pangan.
“Ke depan, potensi pasar di wilayah Halmahera Timur juga semakin besar seiring meningkatnya aktivitas pertambangan. BI siap membantu membuka akses pasar ekspor dan meluncurkan kelas ekspor untuk mengedukasi masyarakat,” tambahnya.
Rakor tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot Tidore, di antaranya Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, serta para kepala OPD terkait seperti Dinas Perindagkop, Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan, dan Perhubungan.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan otoritas moneter dalam menjaga ketahanan pangan serta menekan potensi inflasi di Maluku Utara melalui konektivitas ekonomi yang saling menguntungkan.



