Setahun Memimpin, Prabowo Sentil Kabinet: Sudah Rindu Tinggal di Tenda?

Abadikini.com, JAKARTA – Tepat setahun setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025). Namun alih-alih suasana tegang atau penuh protokol, sidang kali ini justru diwarnai keakraban dan tawa ringan yang mencerminkan gaya kepemimpinan Prabowo: tegas tapi manusiawi.
Prabowo membuka pertemuan dengan nada penuh syukur. “Kita bersyukur atas segala karunia, atas kesehatan dan kebaikan yang diberikan kepada bangsa kita,” ujarnya tenang, menatap satu per satu menterinya. Ucapan itu menjadi pembuka yang sederhana namun sarat makna — sebuah pengingat bahwa kekuasaan hanyalah titipan, dan pemerintahan adalah amanah yang harus dijaga dengan hati-hati.
Begitu memasuki bagian reflektif pidatonya, Prabowo mulai bercerita tentang masa-masa awal kabinet dibentuk. Ia mengenang hari-hari sibuk setelah pelantikannya tahun lalu — dari melantik menteri, menunjuk wakil menteri, hingga melakukan kegiatan retret bersama di Magelang.
“Saya dilantik tanggal 20, tanggal 21 melantik saudara-saudara, lalu tanggal 22 melantik wakil menteri. Habis itu langsung kita berangkat ke Magelang untuk retret,” katanya sembari tersenyum.
Momen nostalgia itu berubah ringan saat Prabowo melempar candaan khasnya. “Saya lagi berpikir-pikir, mungkin setelah satu tahun perlu juga retret lagi,” ujarnya, yang langsung disambut tawa para menteri. Ia menambahkan dengan nada menggoda, “Rupanya saudara-saudara sudah nostalgia, ingin tinggal di tenda.”
Candaan itu mengubah ruang sidang yang semula formal menjadi hangat dan cair. Namun di balik guyonan tersebut, tersirat pesan serius: satu tahun pemerintahan bukan hanya soal capaian pembangunan, tapi juga tentang menjaga soliditas dan semangat kerja bersama.
Prabowo tampak ingin mengingatkan bahwa refleksi adalah bagian dari kepemimpinan — bahwa pemerintahan yang kuat bukan hanya dibangun dengan angka dan target, tapi juga dengan kesadaran kolektif untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Setahun sudah Prabowo berada di tampuk kekuasaan. Dan di tengah tawa kecil para pembantunya pagi itu, tersirat satu hal: ia tidak sekadar memimpin, tapi juga membangun suasana kebersamaan yang membuat kabinetnya tetap tegak di bawah tekanan, dan tetap hangat di tengah dinginnya birokrasi.