Pidato Rektor UGM Ova Emilia di Depan Jokowi Dinilai Genit, Ganjen, Tak Berwibawa

Abadikini.com, JAKARTA – Pidato Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia dalam peringatan Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan UGM mendadak jadi bahan perbincangan publik. Bukan karena isi pidatonya yang ilmiah, melainkan karena gaya penyampaiannya di hadapan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang dinilai terlalu “genit”.
Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab dikenal sebagai Dokter Tifa, melontarkan kritik keras lewat akun X pribadinya. Ia menilai gaya tubuh dan intonasi Ova Emilia saat berbicara tidak mencerminkan wibawa seorang pemimpin universitas ternama.
“Bu Rektor Ova Emilia pada pidato ini terlalu genit, terlalu ganjen, sama sekali tidak elegan, anggun, apalagi berwibawa,” tulis Dokter Tifa, dikutip Senin (20/10/2025).
Dalam unggahan lanjutannya, Tifa menyinggung adanya “kekuatan bawah sadar” yang membuat Ova seolah kehilangan kendali diri di atas podium. Ia bahkan menyindir arah pandangan sang rektor yang menurutnya lebih banyak tertuju pada Jokowi ketimbang audiens.
“Lebih parah lagi, ketika pidato matanya tertuju kepada orang yang bahkan tidak tahu untuk apa dia hadir di acara ini, kecuali sebagai stuntman yang lupa digambari tahi lalatnya,” sindirnya.
Acara yang dimaksud Tifa adalah Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan UGM yang digelar di Auditorium Fakultas Kehutanan, Jumat (17/10/2025). Presiden Jokowi hadir sebagai tamu kehormatan sekaligus alumnus Fakultas Kehutanan angkatan 1980.
Dalam pidatonya, Ova Emilia menyambut Jokowi dengan nada akrab dan memuji sang presiden sebagai kebanggaan fakultas.
“Yang terhormat Presiden ke-7 RI Bapak Joko Widodo, alumni Fakultas Kehutanan angkatan 1980, kebanggaan Fakultas Kehutanan UGM,” ucapnya di depan para tamu.
Namun gaya penyampaian Ova yang dianggap terlalu luwes dan ekspresif itu justru menimbulkan tafsir berbeda di ruang publik. Sebagian warganet menilai Ova hanya berusaha hangat dan menghormati alumnus berprestasi, tapi tak sedikit pula yang sepakat dengan kritik Dokter Tifa: bahwa pidato seorang rektor seharusnya menampilkan ketegasan dan wibawa, bukan kelembutan yang menggoda.
Hingga kini, pihak UGM belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait sorotan ini. Meski begitu, potongan video pidato Ova Emilia terus beredar luas di media sosial, menjadi bahan debat antara etika akademik dan gaya komunikasi personal di hadapan pejabat negara.