Tenun Puta Dino Khayangan Dapat Apresiasi Ketua PKK Tidore, Sarat Makna dan Filosofi

Abadikini.com, TIDORE – Dukungan Tenun Puta Dino Khayangan kembali mendapat apresiasi tinggi dari Ketua I Tim Penggerak PKK Kota Tidore Kepulauan, Ny. Sumiyati Ahmad Laiman. Istri Wakil Wali Kota Tidore itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pendiri sekaligus perancang Puta Dino Khayangan, Anita Gathmir, atas kontribusinya yang konsisten dalam mendukung berbagai kegiatan PKK.
“Terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk Ibu Anita Gathmir selaku Founder Puta Dino Khayangan atas support luar biasa yang diberikan kepada Tim Penggerak PKK Kota Tidore dalam berbagai event, seperti Dekranasda dan HKG PKK ke-53 Tahun 2025,” ujar Sumiyati, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, Tenun Puta Dino Khayangan kini menjadi salah satu wastra kebanggaan khas Kota Tidore Kepulauan yang telah dikenal luas hingga tingkat nasional dan internasional. Setiap motifnya, kata dia, sarat akan filosofi dan makna budaya yang mendalam, menggambarkan jati diri dan nilai-nilai luhur masyarakat Tidore.
Salah satu karya yang paling berkesan bagi Sumiyati adalah busana bertema “Borero Gosimo” atau Pesan Leluhur, yang ia kenakan dalam ajang fashion show HKG PKK ke-53 Tahun 2025. Busana tersebut dirancang khusus oleh Anita Gathmir dan mengandung pesan filosofis yang kuat.
“Busana itu bukan sekadar karya tenun, tetapi sarat makna. Dalam setiap motifnya tersimpan nilai-nilai yang mengingatkan kita pada kearifan lokal dan pesan para leluhur untuk menjaga hubungan dengan Tuhan, manusia, dan alam,” ungkapnya.
Busana Borero Gosimo sendiri didominasi dress sutra putih yang melambangkan kesucian dan kebaikan, dipadu dengan motif burung bidadari barakati sebagai simbol berkah dan keindahan. Bagian sayap borero melambangkan harmoni dan mengacu pada huruf-huruf kuno Tidore, sementara vest sulam buah pala yang terinspirasi dari baju adat Tidore menjadi penutup penuh makna — merepresentasikan pala sebagai hasil alam Tidore yang mendunia serta simbol kekuatan dan fondasi budaya.
Lebih jauh, Sumiyati berharap Tenun Puta Dino Khayangan dapat terus eksis dan berkembang, sekaligus menjadi identitas visual ASN di Tidore.
“Harapan kami, wastra Puta Dino Khayangan tidak hanya dipakai dalam event-event tertentu, tapi juga bisa menjadi seragam khas ASN setiap hari Kamis. Ini bentuk nyata kebanggaan terhadap budaya lokal,” ujarnya penuh harap.
Bagi Ny. Sumiyati, setiap helai tenun bukan hanya karya seni, tetapi juga wujud penghormatan dan janji untuk meneruskan warisan mulia leluhur Tidore sebuah pesan abadi yang tersemat dalam setiap benang yang ditenun dengan hati.