Dua Dapur Makan Bergizi Gratis di Karimun Disetop, Terpapar Bakteri Berbahaya

Abadikini.com, KARIMUN – Dua dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, dihentikan sementara. Hasil uji laboratorium menemukan adanya kontaminasi bakteri berbahaya yang berpotensi mengancam keamanan pangan.
Kepala Regional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepri, Anindita Ayu, mengatakan hasil pemeriksaan dari Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan dua dapur di Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (E. coli).
“Benar, dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji lab. Keduanya langsung kami hentikan sementara,” kata Anindita saat dihubungi Sabtu (11/10/2025).
Menurutnya, langkah penghentian sementara ini dilakukan sebagai bentuk penegakan standar kebersihan dapur penyedia makanan program MBG. Kedua pengelola diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan dan mengurus sertifikasi dapur sebelum kembali beroperasi.
“Setiap dapur yang tidak memenuhi standar higienitas langsung kami evaluasi. Semua pengelola juga sudah kami instruksikan untuk segera mengurus sertifikasi dapur selama Oktober ini,” ujarnya.
Anindita menyebut, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di seluruh Kepri. Dari jumlah itu, 91 dapur sudah aktif beroperasi, sementara sisanya masih tahap persiapan.
Untuk memastikan perbaikan berjalan sesuai prosedur, tim dari SPPG pusat dijadwalkan turun langsung meninjau dapur yang bermasalah. Audit lapangan difokuskan pada dapur yang telah dihentikan sementara.
“Tim pusat akan melakukan audit khusus hanya pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” tegasnya.
Anindita menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPOM untuk memperkuat pengawasan mutu makanan bergizi yang disalurkan kepada anak-anak penerima manfaat.
“Kami pastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, aman, dan sesuai standar gizi,” tutupnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan asupan gizi anak dan menekan angka stunting. Kasus kontaminasi di Karimun ini menjadi peringatan agar pengawasan terhadap dapur penyedia MBG diperketat.