Pertemuan Tertutup Prabowo–Jokowi Picu Tafsir, Mardani PKS: Biarkan Mas Gibran Berkembang

Abadikini.com, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, menyoroti dinamika hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, relasi keduanya menjadi rumit karena kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di tengah struktur kekuasaan baru.
“Hubungan antara presiden dan mantan presiden mestinya harmonis. Mereka sama-sama pemimpin bangsa. Bagus jika Pak Prabowo dan Pak Jokowi tetap menjaga hubungan baik,” ujar Mardani dalam keterangannya dilansir Rabu (8/10/2025).
Namun, kata dia, situasi menjadi kompleks karena posisi Gibran yang juga putra Jokowi berada langsung di bawah Prabowo. Hal itu membuat publik kerap menafsirkan berbagai pertemuan antara keduanya, terutama yang berlangsung tertutup, sebagai bentuk komunikasi politik yang tak sepenuhnya transparan.
“Kerumitan muncul karena ada Mas Gibran sebagai wakil Pak Prabowo. Cara terbaik adalah membiarkan Mas Gibran berkembang di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Tapi, wajar jika muncul tafsiran publik ketika ada pertemuan-pertemuan yang tidak terbuka antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” ujar Mardani menegaskan.
Politisi PKS itu juga menyinggung soal prinsip dasar sistem presidensial yang menempatkan kekuasaan eksekutif sepenuhnya di tangan presiden. Ia berharap Prabowo dapat menjalankan pemerintahannya secara mandiri tanpa campur tangan pihak mana pun, termasuk pengaruh dari lingkar kekuasaan sebelumnya.
“Sistem presidensial menegaskan kuasa tertinggi ada pada presiden. Karena itu, biarkan Pak Prabowo memimpin penuh tanpa intervensi. Tugas beliau berat, membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah,” tandasnya.
Mardani menilai, menjaga jarak secara proporsional antara pemerintahan baru dan figur mantan presiden justru penting demi memastikan stabilitas dan kemandirian kepemimpinan nasional di bawah Prabowo Subianto.