Dua RUU Gagal, Pemerintahan AS Tetap Lumpuh di Tengah Tarik-Ulur Politik

Abadikini.com, WASHINGTON -Kebuntuan politik di Washington kian dalam. Pada Senin (6/10), Senat Amerika Serikat kembali gagal mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang diharapkan dapat mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan federal (government shutdown) yang sudah berlangsung beberapa hari terakhir.
RUU yang diusung Partai Republik itu kandas setelah gagal meraih dukungan minimal 60 suara yang diperlukan untuk lolos ke tahap berikutnya. Mayoritas senator menolak, membuat upaya untuk membuka kembali layanan pemerintahan kembali menemui jalan buntu.
Ironisnya, beberapa jam sebelumnya, RUU tandingan dari Partai Demokrat yang berjudul Undang-Undang Alokasi Dana Berkelanjutan, Perpanjangan, dan Masalah Lainnya juga mengalami nasib serupa—gagal melewati ambang dukungan di ruang Senat.
Dengan kegagalan dua proposal tersebut, pemerintahan federal Amerika Serikat tetap lumpuh. Sejumlah layanan publik non-esensial terhenti, sementara ratusan ribu pegawai negeri sipil terpaksa cuti tanpa bayaran.
Kedua partai besar di Kongres saling menyalahkan. Partai Republik menuduh Demokrat tidak serius bernegosiasi soal pemangkasan anggaran dan keamanan perbatasan, sementara Demokrat menuding Partai Republik memanfaatkan isu anggaran untuk tekanan politik menjelang pemilihan paruh waktu.
Hingga Selasa (7/10) pagi waktu setempat, belum ada tanda-tanda kompromi di Capitol Hill. Sementara itu, warga Amerika mulai merasakan dampak nyata dari kebuntuan politik yang terus berlarut ini.