36 Santri Tewas di Sidoarjo, Prabowo Perintahkan Evaluasi Nasional Dunia Pesantren

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memantau secara langsung penanganan tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Insiden yang menelan puluhan korban jiwa itu menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Presiden disebut telah memberikan instruksi tegas kepada jajaran menteri dan kepala daerah untuk bergerak cepat membantu proses evakuasi dan penanganan para korban.
“Presiden terus memonitor perkembangan di lapangan. Beliau memerintahkan para menteri terkait, juga gubernur dan wakil gubernur, agar memberi perhatian penuh terhadap proses penanganan,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai menghadiri upacara HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Prasetyo menegaskan, pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga akan melakukan langkah evaluasi menyeluruh terhadap seluruh pondok pesantren di Indonesia. Fokus utamanya adalah memastikan kelayakan struktur bangunan demi mencegah tragedi serupa di masa depan.
“Ke depan, seluruh pondok pesantren akan didata dan diperiksa aspek keamanannya. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap bangunan pesantren layak secara infrastruktur,” imbuhnya.
Sementara itu, proses evakuasi di lokasi kejadian masih berlangsung hingga Minggu sore. Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, melaporkan bahwa jumlah korban jiwa sementara telah mencapai 36 orang.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat masih bekerja tanpa henti di bawah kondisi lapangan yang sulit. Hingga kini, proses evakuasi baru mencapai sekitar 60 persen.
“Pada Minggu dini hari, tim berhasil menemukan 11 jenazah tambahan, sehingga total sementara korban meninggal mencapai 36 orang,” kata Budi.
Bangunan utama Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin, 29 September 2025, ketika sebagian besar santri sedang beristirahat malam. Tragedi ini mengguncang masyarakat Jawa Timur dan memicu gelombang simpati serta bantuan dari berbagai pihak.
Presiden Prabowo dijadwalkan akan menerima laporan lengkap dari BNPB dan Kementerian PUPR terkait hasil investigasi penyebab runtuhnya bangunan dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah menegaskan, setiap unsur kelalaian dalam pembangunan maupun pengawasan akan diusut hingga tuntas.