Tulkarim Dikepung: Israel Tahan 1.000 Warga Palestina dalam Operasi Brutal

Abadikini.com, JAKARTA – Kota Tulkarim di Tepi Barat bagian utara kembali menjadi medan represi besar-besaran pasukan Israel. Memasuki hari kedua operasi, lebih dari seribu warga Palestina dilaporkan ditahan, menurut pejabat lokal.
Tentara Israel menutup seluruh akses utama ke kota, menggerebek rumah, toko, hingga kafe, lalu memaksa para pemuda berbaris untuk interogasi di jalanan. Saksi mata menuturkan, properti warga dirusak, rekaman kamera pengawas disita, dan kendaraan berat termasuk buldoser dikerahkan ke pusat kota.
Gubernur Tulkarim, Abdullah Kamil, pada Jumat (12/9) menyebut aksi militer tersebut sebagai bentuk “hukuman kolektif”. Ia mendesak komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia segera bertindak, mengingat potensi dampak kemanusiaan yang kian serius.
Media Israel mengaitkan operasi itu dengan ledakan bom pinggir jalan sehari sebelumnya yang menghantam kendaraan lapis baja Panther di dekat pos pemeriksaan Nitzanei Oz. Insiden tersebut melukai dua tentara. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersama Brigade Al-Quds dari Jihad Islam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Tulkarim kini menjadi salah satu titik panas dalam kampanye militer Israel di Tepi Barat utara, yang selama berbulan-bulan ditandai penggerebekan hampir setiap hari. Intensitas operasi semakin meningkat sejak perang di Gaza pecah Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, sejak konflik di Gaza dimulai, sedikitnya 1.020 warga Palestina tewas dan lebih dari 7.000 terluka di Tepi Barat akibat serangan pasukan Israel serta pemukim bersenjata.
Sementara itu, Mahkamah Internasional dalam putusan penting pada Juli lalu menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal. Pengadilan menuntut agar seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur segera dievakuasi.