Bobby Nasution dan Lingkarannya Tak Tersentuh, Kornas Sebut KPK Pilih Kasus Sesuai Selera

Abadikini.com, JAKARTA – Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali dipertanyakan. Kali ini, Kongres Rakyat Nasional (Kornas) menyoroti penanganan kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara yang menyeret nama lingkaran dekat Gubernur Bobby Nasution.
Presidium Kornas, Sutrisno Pangaribuan, menilai KPK tak menunjukkan keberanian yang sama seperti saat memburu koruptor besar di masa lalu. “Harun Masiku selalu percaya diri dibahas, Nazaruddin bisa dipaksa pulang dari luar negeri. Tapi menghadapi Geng Medan, taring KPK mendadak tumpul,” kata Sutrisno di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).
Ia menyinggung dua nama penting yang tak kunjung diperiksa tuntas: Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin, serta sepupu kandung Bobby, Dedy Rangkuti. Keduanya sempat mangkir dari panggilan pertama, namun hingga kini belum ada langkah tegas KPK untuk menjadwalkan pemeriksaan ulang.
Menurut Kornas, perhatian publik terhadap perkara ini semakin pudar karena KPK justru sibuk menyoroti kasus lain mulai dari dugaan pemerasan oleh Noel Ebenezer, korupsi kuota haji, hingga perkara yang menjerat Bupati Kolaka Timur dan Dirut PT Inhutani V.
Sutrisno menilai pola kerja KPK kini jauh dari prinsip konsistensi. Kasus besar mengecil, kasus lama kembali diangkat, sementara sejumlah perkara menguap begitu saja. “Dana hibah Pemprov Jatim tidak jelas, tambang Maluku Utara yang menyeret ‘Blok Medan’ pun lenyap. Aksi massa di jalanan lahir dari kekecewaan atas lemahnya KPK,” tegasnya.
Ia juga mengkritik kecenderungan KPK yang hanya bergerak mengikuti isu panas di publik. “Ada demo di Pati, tiba-tiba Bupati Sudewo dipanggil. Ketika Ridwan Kamil berseteru dengan selebgram Lisa Mariana, KPK ikut memanggil Lisa dengan alasan aliran dana Bank BJB. Ini gaya infotainment, bukan pemberantasan korupsi,” ujar Sutrisno.
Kornas menegaskan, jika KPK terus memilah-milah perkara sesuai arah opini publik, maka lembaga antirasuah itu hanya akan menjadi penonton dalam drama korupsi nasional.