Bupati Pati Sudewo Diperiksa 6,5 Jam, KPK Ungkap Jejak Uang Suap Proyek KA

Abadikini.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Bupati Pati, Sudewo, terkait penyidikan perkara dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api di Jawa Tengah. Pemeriksaan berlangsung selama 6,5 jam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa penyidik mendalami keterangan Sudewo mengenai proyek jalur ganda kereta api, khususnya di wilayah Solo Balapan, serta dugaan aliran uang yang terkait dengan perkara tersebut. “Termasuk pengetahuan saksi SDW mengenai aliran-aliran uang dalam perkara ini,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Sudewo menyatakan telah memberikan keterangan sesuai pengetahuannya. Ia menegaskan bahwa uang yang dipermasalahkan penyidik merupakan bagian dari pendapatan resmi ketika masih menjadi anggota DPR RI. “Semua rinci, ada pemasukan dan ada pengeluaran. Itu sudah saya jelaskan sejak dua tahun lalu,” kata Sudewo usai pemeriksaan.
Namun, dalam surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, 14 September 2023, nama Sudewo disebut menerima komitmen fee sebesar Rp720 juta dari proyek jalur ganda Solo–Kadipiro (JGSS.6). Jaksa Penuntut Umum juga mengungkapkan adanya penyitaan uang sebesar Rp3 miliar dari Sudewo. Mengenai hal tersebut, ia membantah pernah mengembalikan uang kepada KPK.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Pati, Sudewo merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra selama dua periode, 2009–2014 dan 2019–2024. Namanya kemudian muncul bersama sejumlah pihak lain yang diduga menerima aliran dana suap dari pejabat Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Jawa Bagian Tengah.
Hingga Agustus 2025, KPK telah memproses hukum 14 orang tersangka dan dua korporasi dalam perkara ini. Pada 11 Agustus 2025, KPK kembali menahan satu tersangka baru, yakni Risna Sutriyanto, ASN Kementerian Perhubungan sekaligus Ketua Kelompok Kerja pemilihan penyedia barang/jasa pada proyek jalur ganda KA JGSS.6 tahun anggaran 2022–2024.