xAI Milik Elon Musk Bocorkan Ratusan Ribu Percakapan Grok ke Google

Abadikini.com, JAKARTA – Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, tengah menjadi sorotan setelah ratusan ribu percakapan pengguna dengan chatbot Grok terpublikasi bebas di internet tanpa pemberitahuan.
Melansir Forbes, Senin (25/8/2025), percakapan itu bahkan bisa ditemukan lewat pencarian Google, termasuk instruksi pembuatan fentanyl, bom, hingga rencana pembunuhan Elon Musk sendiri.
Masalah bermula dari fitur share yang memungkinkan pengguna membagikan obrolan melalui tautan unik. Namun, tanpa disadari, tautan tersebut otomatis terindeks mesin pencari seperti Google, Bing, dan DuckDuckGo. Tidak ada peringatan yang memberi tahu pengguna bahwa konten mereka dapat diakses publik.
Hasil pencarian menunjukkan lebih dari 370 ribu percakapan Grok sudah terindeks. Isinya beragam—mulai dari ringkasan berita, ide bisnis, hingga permintaan berbahaya seperti pembuatan malware, peretasan dompet kripto, dan simulasi serangan teroris. Bahkan, sebagian pengguna secara ceroboh membagikan data pribadi seperti nama, riwayat medis, hingga kata sandi.
Ironisnya, sejumlah obrolan melanggar kebijakan xAI sendiri, termasuk panduan pembuatan narkoba dan senjata. Dalam beberapa kasus ekstrem, Grok bahkan memberikan rencana detail untuk membunuh Elon Musk.
Fenomena ini mengingatkan pada insiden serupa di ChatGPT milik OpenAI, ketika percakapan pengguna juga muncul di Google. Bedanya, OpenAI kala itu langsung menonaktifkan fitur berbagi setelah menuai protes keras. Musk sendiri pernah mengejek OpenAI dan mengklaim Grok tidak memiliki celah serupa—klaim yang kini dipatahkan oleh temuan terbaru.
Nathan Lambert, peneliti di Allen Institute for AI, mengaku kaget ketika ringkasan blog pribadinya yang dibuat Grok ternyata ikut terindeks Google.
“Saya tidak menyangka percakapan internal tim bisa muncul begitu saja di mesin pencari, apalagi setelah pengalaman ChatGPT,” ujarnya.
Google menegaskan, pengelola situslah yang bertanggung jawab menentukan apakah konten dapat diindeks. Meta juga diketahui masih mengizinkan percakapan AI tertentu muncul di mesin pencari.
Di sisi lain, sejumlah pelaku SEO justru melihat peluang. Mereka memanfaatkan celah ini dengan membuat percakapan palsu di Grok demi mendongkrak peringkat bisnis di Google.
“Setiap obrolan yang dibagikan melalui Grok bisa dicari publik, dan kini banyak orang mulai menggunakannya untuk keuntungan sendiri,” kata Satish Kumar, CEO Pyrite Technologies.