Pertemuan Bersejarah di Pangkalan Militer Alaska, Putin–Trump Bahas Isu Panas Dunia

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menggelar pertemuan empat mata yang sarat makna pada Jumat (15/8) pukul 11.30 waktu setempat atau Sabtu (16/8) pukul 02.30 WIB. Lokasinya bukan di Washington atau Moskow, melainkan di jantung militer Amerika — Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska.
Menurut Ajudan Presiden Rusia, Yury Ushakov, kedua pemimpin akan duduk bersama di meja perundingan dengan hanya penerjemah yang mendampingi. “Pertemuan ini akan berlangsung dalam format empat mata, sambil sarapan,” ujarnya di Moskow, Kamis (14/8).
Setelah sesi awal, pembicaraan akan dilanjutkan dalam format terbatas dengan masing-masing delegasi beranggotakan lima orang. Dari pihak Rusia, hadir Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Penasihat Presiden Yury Ushakov, Menteri Pertahanan Andrey Belousov, Menteri Keuangan Anton Siluanov, dan Utusan Presiden untuk Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Kirill Dmitriev. Washington belum merilis daftar resmi nama-nama dari pihak AS, namun dipastikan jumlahnya setara.
Isu yang akan diangkat tidak main-main. Krisis Ukraina menjadi prioritas, disusul pembahasan kerja sama perdagangan dan ekonomi yang dinilai “menjanjikan tapi belum banyak digarap.” Selain itu, agenda mencakup topik perdamaian dan keamanan global, serta masalah internasional dan regional yang mendesak.
Ada pula nuansa simbolis yang tak bisa diabaikan. Tempat pertemuan ini berdampingan dengan tugu peringatan bagi sembilan penerbang Soviet, dua tentara, dan dua warga sipil yang gugur antara 1942–1945 dalam misi transfer pesawat AS ke Uni Soviet di bawah program Pinjam-Sewa Perang Dunia II. “Ini terjadi bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dan militer Jepang,” kata Ushakov, menegaskan makna historis lokasi itu.
Setelah rangkaian pembicaraan, Putin dan Trump dijadwalkan menggelar konferensi pers bersama. Dunia pun menanti apakah pertemuan bersejarah di Alaska ini akan menjadi babak baru hubungan Moskow Washington, atau sekadar sarapan yang mahal harganya di pangkalan militer.