Waspada Lowongan Kerja Fiktif di WhatsApp: Modus Baru Penipuan Digital

Abadikini.com, JAKARTA – Di balik kemudahan era digital, gelombang kejahatan siber kian licin menyusup ke kehidupan sehari-hari. Salah satunya: penipuan berkedok lowongan kerja melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Modus ini memanfaatkan kelengahan masyarakat yang tengah berburu penghasilan, terutama dari kalangan muda atau pencari kerja baru.
Dengan menyamar sebagai perekrut dari perusahaan ternama, para pelaku melontarkan tawaran kerja “instan” yang seolah sahih tanpa seleksi, tanpa lamaran, tanpa wawancara. Namun, iming-imingnya mencolok: gaji besar untuk pekerjaan sepele.
Agar tidak terjebak, kenali ciri khas penipuan rekrutmen via WhatsApp berikut ini.
8 Pola Umum Penipuan Lowongan Kerja di WhatsApp
1. Tawaran Datang Tanpa Dilamar
Salah satu sinyal paling mencolok: pesan rekrutmen muncul tiba-tiba, padahal Anda tak pernah mengirim lamaran. Biasanya disampaikan dengan kalimat ramah namun generik:
“Halo, saya dari HR Jobstreet. Tertarik kerja part time dari rumah?”
Tanpa menyebut nama Anda, tanpa menjelaskan sumber data kontak. Perusahaan resmi tidak akan menyasar pelamar secara acak seperti ini.
2. Gaji Besar, Tugas Ringan
Waspadai tawaran seperti, “Hanya dengan like video, Anda bisa hasilkan Rp1 juta sehari.” Janji seperti ini terlalu menggiurkan untuk logika kerja profesional. Biasanya ditujukan pada mereka yang ingin penghasilan cepat tanpa pengalaman.
Jika terdengar terlalu indah, hampir pasti itu jebakan.
3. Diminta Kirim Data Pribadi Sensitif
Permintaan seperti foto KTP, nomor rekening, bahkan kode OTP atau PIN tidak wajar dilakukan lewat WhatsApp—apalagi oleh akun tak resmi.
Perusahaan sah hanya mengumpulkan data melalui platform resmi dan hanya meminta informasi yang relevan. Jika mulai mengarah ke data finansial atau identitas lengkap, segera hentikan komunikasi.
4. Kontak Gunakan Nomor dan Email Pribadi
Penipu kerap memakai nomor tak dikenal—sering kali dari luar negeri—atau email gratisan seperti @gmail.com. Berbeda dengan perusahaan profesional yang menggunakan domain resmi seperti @namaperusahaan.co.id.
Jika Anda tak melihat logo perusahaan, tanda verifikasi, atau alamat email resmi, jangan beri respons apa pun.
5. Minta Uang di Awal Proses
Modus lama yang masih efektif: minta “deposit” atau “biaya pelatihan” dengan dalih sebagai syarat kerja. Ini tidak sah. Biaya proses rekrutmen sejatinya menjadi tanggungan perusahaan, bukan pelamar.
Begitu Anda diminta mentransfer dana, walau jumlahnya kecil, anggap itu lampu merah.
6. Pesan Penuh Kesalahan Bahasa
Ciri lain yang mudah dikenali: kalimat janggal, tata bahasa acak, atau hasil terjemahan otomatis. Komunikasi dari perusahaan asli pasti menggunakan bahasa profesional dan struktur yang rapi.
Kata-kata seperti, “Anda dapat banyak uang segera!” atau “Silahkan klik link dapat bayaran,” adalah peringatan awal bahwa Anda sedang jadi target.
7. Didesak Bertindak Cepat
Pelaku memaksa korban mengambil keputusan tergesa-gesa. Misalnya: “Hanya hari ini! Segera daftar sebelum ditutup.” Taktik ini menciptakan tekanan psikologis agar korban tidak sempat memverifikasi kebenarannya.
Lowongan sungguhan memberi ruang waktu yang masuk akal untuk berpikir dan bertanya.
8. Diarahkan ke Grup Telegram atau Platform Lain
Modus lanjutan sering kali membawa korban masuk ke grup Telegram. Di sana, tampak “anggota” lain seolah aktif mengerjakan tugas dan menerima imbalan—padahal itu akun palsu.
Taktik ini menciptakan ilusi kredibilitas, menumbuhkan rasa FOMO (takut ketinggalan), dan ujungnya, korban diminta menyetor uang demi “tugas lanjutan”.
Cara Melindungi Diri dari Penipuan Lowongan Kerja
Periksa Identitas Pengirim
Gunakan aplikasi pelacak nomor seperti GetContact atau Truecaller. Jika mencurigakan, blokir dan laporkan. Anda juga bisa mengecek langsung ke situs resmi perusahaan untuk konfirmasi.
Lakukan Penelusuran Mandiri
Jangan malas riset. Ketik nama perusahaan dan posisi yang ditawarkan di mesin pencari. Kunjungi laman karier resminya, dan cari ulasan dari situs pencari kerja terpercaya seperti Glassdoor atau Jobstreet.
Aktifkan Fitur Keamanan WhatsApp
WhatsApp kini punya fitur safety overview untuk grup. Anda bisa melihat siapa yang membuat grup, siapa anggotanya, dan keluar tanpa harus membaca pesan. Ini penting jika tiba-tiba dimasukkan ke grup asing.
Penutup Jangan Tergoda, Waspada Selalu
Penipuan lowongan kerja kini bukan hanya soal panggilan palsu atau email spam. Mereka menyusup ke ruang percakapan pribadi, menyamar dengan wajah meyakinkan, dan menjanjikan kemudahan yang menyesatkan.
Kuncinya adalah kritik, cek ulang, dan jangan buru-buru percaya. Jika ada tawaran yang datang tanpa alasan, meminta uang di awal, atau terdengar terlalu fantastis—lebih baik diamkan, laporkan, dan lanjutkan pencarian ke tempat yang benar.