Brasil Siapkan Langkah Balasan atas Kenaikan Tarif AS, Akan Tempuh Jalur WTO

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menegaskan bahwa pemerintahnya akan menanggapi kenaikan tarif perdagangan secara tajam yang diberlakukan Amerika Serikat dengan langkah tegas dan terukur. Selain menyiapkan rencana cadangan untuk melindungi ekonomi domestik, Brasil juga akan menggugat kebijakan tersebut melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pernyataan itu disampaikan Lula dalam rapat Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Berkelanjutan yang digelar di Brasilia, Selasa (5/8/2025). Di hadapan para pemimpin bisnis, serikat buruh, wakil sektor pertanian, dan masyarakat sipil, Lula menyebut kebijakan dagang baru Washington sebagai “tidak adil” dan berpotensi menimbulkan dampak ekonomi yang luas bagi Brasil.
“Komitmen pemerintah adalah kepada rakyat Brasil. Kami akan menerapkan rencana cadangan untuk memitigasi serangan tidak adil ini serta mengurangi dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya,” kata Lula dengan nada tegas.
Presiden berusia 79 tahun itu juga menyatakan bahwa seluruh instrumen hukum dan diplomatik akan digunakan untuk membela kepentingan nasional. “Kita akan melindungi pekerja dan perusahaan Brasil yang terdampak kebijakan ini dan akan memanfaatkan segala mekanisme yang tersedia, termasuk WTO,” ujar Lula.
Brasil, menurut dia, tidak tinggal diam. Sejak Maret lalu, pemerintah telah membuka jalur komunikasi dengan otoritas perdagangan AS untuk mencari solusi diplomatik. Namun, perundingan yang berlangsung hingga kini belum membuahkan hasil konkret.
Sebagai tindak lanjut, Brasil dijadwalkan mengumumkan langkah resmi pada 18 Agustus mendatang. Kementerian Luar Negeri Brasil akan secara formal mengajukan permohonan kepada WTO untuk menggugat kebijakan tarif AS tersebut.
Langkah ini menandai eskalasi baru dalam ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi besar di belahan bumi barat. Brasil menilai kebijakan tarif AS berpotensi mengganggu keseimbangan perdagangan global dan merugikan negara-negara berkembang.
Presiden Lula juga memanfaatkan momen ini untuk menegaskan posisi Brasil yang kian aktif di panggung internasional. “Brasil bukan lagi negara yang bisa dipinggirkan begitu saja. Kami akan berdiri tegak membela kedaulatan dan keadilan perdagangan internasional,” kata dia.