Kasus Ijazah Palsu Jokowi Bikin Publik Bingung

Abadikini.com, JAKARTA – Polemik dugaan ijazah palsu Joko Widodo kembali mencuat. Isu yang telah bergulir selama berbulan-bulan ini disebut-sebut telah membuat gerah Presiden ke-7 Republik Indonesia tersebut. Upaya membendung derasnya informasi dan analisis dari para peneliti independen seperti Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dr. Tifauzia Tyassuma dinilai gagal total.
Peneliti media dan politik, Buni Yani, melalui akun Facebook pribadinya pada Minggu (3/8/2025), menilai bahwa narasi pembelaan yang coba dibangun oleh kubu Jokowi justru semakin diragukan sehingga membuat publik bingung.
“Publik amat meragukan logika yang coba dibangun Jokowi. Sebaliknya, publik sangat mempercayai penelitian dan fakta Roy Suryo cs karena sulit dibantah,” tulis Buni Yani.
Menurutnya, Roy Suryo dkk hadir bukan dengan opini kosong atau motif politik semata, melainkan dengan pendekatan akademik yang sahih dan berbasis bukti. Buni menekankan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan bagian dari kerja ilmiah yang wajar di dunia akademik.
“Ketiga peneliti itu melakukan hal yang wajar dalam dunia akademik. Mereka menggunakan kaidah dan metode penelitian yang berlaku. Tidak ada yang istimewa yang istimewa justru respons yang berlebihan dari kubu Jokowi,” tambahnya.
Ia juga menyoroti reaksi keras dari para pendukung Jokowi, yang menurutnya lebih banyak bersandar pada sentimen politik ketimbang merespons secara intelektual. Bahkan, mayoritas pendukung yang menyerang balik hasil penelitian tersebut disebut bukan berasal dari lingkungan akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), almamater yang diklaim sebagai tempat Jokowi menempuh pendidikan tinggi.
“Reaksi Jokowi dan pendukungnya yang rata-rata bukan alumni UGM langsung menuduh hasil ini bermuatan politis. Padahal ini soal akademik, soal kejujuran, soal integritas,” tegas Buni.
Lebih jauh, Buni menyebut bahwa rakyat sudah jenuh dan merasa dikhianati oleh berbagai janji manis yang tak ditepati selama dua periode pemerintahan Jokowi. Menurutnya, keraguan terhadap keaslian ijazah hanya satu dari sekian banyak persoalan integritas yang mencuat.
“Tanpa ada pihak lain pun, Jokowi sudah merusak nama baiknya sendiri lewat kata dan tindakan yang melawan kebenaran, keadilan, dan moralitas publik,” katanya.
Ia juga mengkritik upaya mempolitisasi setiap kritik yang diarahkan ke Jokowi. Menurut Buni, logika “semua yang menyentuh Jokowi pasti politis” adalah bentuk pengalihan dari inti persoalan hukum yang seharusnya dijawab dengan transparansi, bukan serangan balik.
“Menggunakan logika bahwa semua hal soal Jokowi itu pasti politis adalah bentuk cuci tangan dari perkara pidana yang semestinya dihadapi secara terbuka dan jujur,” pungkasnya.