Wamenko Polkam: Eksekusi 4,25 Juta Ton Bijih Bauksit di Kepri Bukti Kemenangan Kolaborasi Desk PPDN, Potensi Devisa Rp1,4 Triliun

Abadikini.com, TANJUNG PINANG – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Desk Peningkatan Penerimaan Devisa Negara (PPDN) berhasil mengeksekusi 4,25 juta metrik ton sisa stockpile bijih bauksit di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut dari penyitaan aset negara yang sebelumnya terbengkalai selama lebih dari satu dekade.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Letjen TNI (Purn.) Lodewijk F. Paulus, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Desk PPDN dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan penerimaan devisa negara.
“Stockpile bauksit ini disita sebagai aset kekayaan negara, dengan potensi penerimaan devisa negara sekitar Rp1,4 triliun,” ujar Wamenko Polkam Lodewijk F. Paulus dalam Launching dan Konferensi Pers Sisa Stockpile Bijih Bauksit di Provinsi Kepulauan Riau, Senin (28/7/2025).
Kolaborasi Lintas Sektoral Mengubah Masalah Menjadi Kontribusi Nyata
Wamenko Polkam menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata dari kekuatan kolaborasi. “Ini adalah kemenangan bagi semangat kolaborasi,” katanya, menambahkan bahwa ketika berbagai pihak bekerja bersama, masalah dapat diubah menjadi potensi dan potensi menjadi kontribusi nyata bagi negara.
Dijelaskan bahwa hasil eksekusi stockpile ini tidak hanya menambah devisa negara, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan cadangan mineral yang sudah lama terhenti. Sejak tahun 2014, tumpukan bijih bauksit ini terbengkalai di beberapa lokasi akibat proses hukum yang panjang. Kini, dengan penyelesaian perkara, aset tersebut dapat dimanfaatkan kembali. Kandungan mineral dalam bijih bauksit ini dinilai masih berkualitas baik untuk diolah di smelter menjadi alumina, bahan utama pembuatan aluminium yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.
“Keberhasilan di Kepulauan Riau ini harus dijadikan model dan momentum. Ini adalah proyek percontohan yang membuktikan bahwa pendekatan lintas sektoral yang dikoordinasikan oleh Desk PPDN sangat efektif. Saya perintahkan agar model seperti ini direplikasi untuk menyelesaikan potensi-potensi penerimaan negara lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Wamenko Polkam.
Terdapat 14 titik stockpile bijih bauksit yang diesksekusi di Kepulauan Riau, meliputi Blok I Pulau Kentar (300 ribu metrik ton), Blok 2 Pulau Kentar (100 ribu metrik ton), Wacopek Bintan (1 juta metrik ton), Tembeling (200 ribu metrik ton), Pulau Kelong (1 juta metrik ton), Pulau Angkut (200 ribu metrik ton), Pulau Malin (450 ribu metrik ton), Pulau Dendang (150 ribu metrik ton), Pulau Tanjung Mocco (100 ribu metrik ton), Senggarang Besar (200 ribu metrik ton), Sei Timun (100 ribu metrik ton), Sei Carang (50 ribu metrik ton), Dompak Laut (100 ribu metrik ton), dan Tanjung Laut (300 ribu metrik ton).
Dukungan Kejaksaan dan Harapan Pemerintah Daerah
Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (Sesjamintel) Kejaksaan RI, Sarjono Turin, menjelaskan bahwa bauksit yang dieksekusi merupakan barang bukti dari kasus korupsi pertambangan yang telah memiliki putusan hukum tetap. “Selanjutnya, Desk PPDN mengidentifikasi stockpile bauksit hasil penindakan hukum di Kepri ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk menyumbang devisa negara,” ujar Sarjono.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, berharap agar sebagian dari penerimaan negara ini dapat disalurkan untuk memperkuat fiskal daerah, khususnya di wilayah perbatasan yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur.
“Ini adalah satu wujud meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) bagi warga, karena tidak mudah memberikan literasi di daerah perbatasan dan kepulauan seperti Kepri,” kata Ansar.