Perkuat Layanan Kesehatan di Halteng, Bupati Ikram Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Kemenkes RI

Abadikini.com, JAKARTA – Bupati Halmahera Tengah, Ikram M. Sangadji, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (28/7). Kunjungan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjajaki kerja sama strategis yang mendalam guna memperkuat sistem pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan terintegrasi di Kabupaten Halmahera Tengah.
Bupati Ikram diterima langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas (Kesprimkom), dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, didampingi oleh Direktur Promosi Kesehatan, dr. Alvieda Sariwati, M.Epid, serta pejabat dari Sekretariat Ditjen Kesehatan Lanjutan. Dalam kunjungan ini, Bupati turut didampingi oleh Direktur RSUD Weda dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim).
Agenda Strategis: Pembangunan RSUD Baru hingga Penambahan Dokter Spesialis
Pertemuan strategis ini membahas beberapa agenda penting:
Penjajakan kerja sama peningkatan layanan kesehatan, khususnya untuk wilayah-wilayah sulit akses di Halmahera Tengah.
Rencana pembangunan RSUD baru pada tahun 2026, termasuk penguatan fasilitas alat kesehatan (alkes) untuk peningkatan status dari RSUD tipe D menjadi tipe C. Pembangunan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, yakni PHCT (Program Hasil Cepat Terbaik) yang masuk dalam kerangka Asta Cita.
Permohonan penambahan tenaga dokter spesialis, sebagai langkah konkret dalam pemenuhan tenaga medis di daerah.
Komitmen Dirjen Kesprimkom untuk mengunjungi Halmahera Tengah, dijadwalkan dalam waktu dekat, untuk melihat langsung kondisi serta potensi pengembangan layanan kesehatan di lapangan.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Ikram menyampaikan ide besar untuk membangun ekosistem kesehatan terintegrasi melalui skema kemitraan tripartit antara Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, dan sektor swasta, khususnya PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
“Membangun ekosistem kesehatan tidak cukup hanya dengan membangun RSUD atau puskesmas. Harus ada kolaborasi lintas sektor dan pendekatan integratif untuk menjamin keberlangsungan dan efektivitas layanan kesehatan di daerah,” ujar Bupati Ikram.
Bupati juga mengusulkan pilot project ekosistem kesehatan terpadu di Halmahera Tengah. Dengan latar belakang birokrasi yang kuat di Kemenko, Ikram menegaskan pentingnya integrasi program lintas kementerian dan sektor untuk menjawab tantangan kesehatan secara menyeluruh.
Dirjen Kesprimkom menyambut baik gagasan tersebut dan mendorong tindak lanjut teknis melalui koordinasi lintas unit. Bupati Ikram juga mendapat apresiasi karena menolak skema pembangunan RSUD berbasis Dana Alokasi Khusus (DAK). Sebaliknya, ia mendorong penggunaan skema pembiayaan APBN, APBD, dan CSR swasta secara terpadu agar tidak hanya mengejar pembangunan fisik semata.
“Kita harus berpikir jangka panjang. Fisik hanya 35% dari ekosistem kesehatan. Sisanya adalah sistem, sumber daya manusia, edukasi, dan keberlanjutan. Jika dibangun secara parsial, hasilnya akan stagnan seperti yang sudah-sudah,” tegasnya.
Langkah ini menegaskan visi besar Pemkab Halmahera Tengah untuk menjadi daerah percontohan dalam transformasi sistem kesehatan yang inklusif, berdaya tahan, dan kolaboratif.