South Park Sindir Trump: Dari Gurun Panas ke Kamar Setan

Abadikini.com, JAKARTA – Serial animasi satir South Park kembali menggebrak dan kali ini, sasarannya bukan main-main Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam episode terbaru yang tayang Rabu (23/7), South Park menyajikan sindiran paling brutal sepanjang musim menampilkan versi deepfake Trump telanjang bulat di gurun, menggoda sosok setan, hingga menerima teguran langsung dari “Yesus Kristus”.
Gedung Putih langsung murka
Dengan judul episode yang sarat sindiran dan satire, kota fiksi South Park digambarkan tengah berontak terhadap Trump, yang dalam narasi tersebut tak segan menggugat siapa saja yang menentangnya. Di tengah kekacauan, Yesus turun dari langit untuk memperingatkan: “Protes ini bisa bikin South Park dicancel.”
Namun segalanya meledak ketika ditayangkan iklan layanan masyarakat (PSA) parodi berformat deepfake. Dalam video ini, Trump digambarkan melepaskan bajunya satu per satu di tengah gurun panas, diiringi narasi menggelikan:
“Ketika situasi memanas, siapa yang akan melepaskan kita dari godaan? Donald J. Trump.”
“Pe**snya memang mungil, tetapi cintanya kepada kita begitu besar.”
Tak cukup sampai di situ.
South Park bahkan memperlihatkan Trump di kamar tidur Gedung Putih, mencoba merayu setan untuk berhubungan intim. Tapi sang setan menolak dengan sindiran lebih telak dari debat capres.
“Aku bahkan tidak bisa melihat apa-apa. Sangat kecil,” kata setan sambil melirik alat vital Trump.
Gedung Putih Meledak
Reaksi Gedung Putih tidak butuh waktu lama. Juru bicara Presiden, Taylor Rogers, menumpahkan kemarahan secara terbuka:
“Kemunafikan kaum Kiri benar-benar tak berujung,” katanya.
“Para kreator South Park dan pendukung liberal mereka tidak punya konten orisinal. Mereka cuma numpang tenar lewat ejekan.” tambahnya.
Rogers juga menyindir relevansi serial itu
“Acara ini sudah tidak relevan lebih dari 20 tahun. Sekarang mereka hanya bergantung pada gimmick murahan untuk mencari perhatian.” ucapnya.
Ia menutup pernyataannya dengan glorifikasi khas kubu Trump:
“Presiden Trump telah memenuhi lebih banyak janji dalam enam bulan dibandingkan presiden mana pun dalam sejarah Amerika. Tidak ada acara kartun kelas empat yang bisa menggagalkan tren ini.”
South Park Tak Gentar
Meski belum mengeluarkan pernyataan resmi, Matt Stone dan Trey Parker otak di balik South Park selalu konsisten dalam satu hal: tidak ada tokoh publik yang terlalu sakral untuk disindir.
Politikus, selebritas, tokoh agama, hingga algoritma media sosial—semua pernah jadi sasaran mereka.
Namun kali ini, taruhan mereka lebih besar kemarahan langsung dari Gedung Putih.
Dan untuk South Park, itu bukan masalah justru mungkin itu tujuannya.