Polda Jabar Turun Tangan Usai Tragedi Maut Pesta Rakyat di Garut

Abadikini.com, BANDUNG – Kepolisian terus mendalami insiden maut dalam gelaran pesta rakyat di Pendopo Kabupaten Garut yang digelar bertepatan dengan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kericuhan saat pembagian makanan gratis.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyebut bahwa Polres Garut telah memeriksa 11 orang saksi. “Mereka dimintai keterangan seputar kepanikan massa yang berujung aksi saling dorong dan terinjak-injak,” ujarnya di Bandung, Selasa (22/7/2025).
Melihat eskalasi dan dampak insiden, kasus kini ditangani langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
Penyidik berencana memanggil sejumlah pihak untuk pendalaman lebih lanjut, termasuk pejabat Pemkab Garut, lima anggota kepolisian, Kasatpol PP, dua event organizer (GP WO dan NAW WO), vendor Megunesia, serta keluarga korban dan saksi warga sekitar.
Menurut Hendra, kericuhan bermula saat ribuan warga memadati kawasan pendopo untuk mendapatkan makanan gratis yang disediakan pihak acara. “Jumlah paket yang disiapkan sekitar lima ribu, tetapi massa yang hadir diperkirakan dua kali lipat. Ketidakseimbangan itu memicu kepanikan dan desakan antarwarga,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal di lokasi dan lebih dari 30 orang mengalami luka-luka serta harus dilarikan ke rumah sakit.
Pihak kepolisian masih menelusuri unsur kelalaian dan potensi pidana dalam penyelenggaraan acara yang berujung tragedi ini.