Tergoda AI Cantik, Kakek 75 Tahun Rela Ceraikan Istri

Abadikini.com, JAKARTA – Cinta memang tak mengenal usia. Tapi kali ini, cinta juga ternyata tak mengenal kenyataan. Seorang pria lansia berusia 75 tahun di China dilaporkan menggugat cerai istrinya karena… jatuh cinta pada sosok wanita yang ia temui secara online. Sayangnya, wanita itu bukan manusia melainkan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).

Pria yang diidentifikasi dengan nama Jiang itu begitu terpikat oleh rayuan si “wanita” virtual. Setiap hari, ia menanti-nanti pesan manis dari sang AI meskipun gerakan bibirnya sering tidak sinkron dengan ucapan. Tapi cinta memang buta, bahkan saat lawan bicara hanya sekumpulan algoritma.

Tak peduli meski anak-anaknya sudah bolak-balik memberi tahu bahwa itu cuma konten buatan, Jiang tetap percaya. Ia jatuh hati penuh dan utuh. Ponsel pun jadi sahabat sejati, dibuka tiap waktu demi secuil perhatian dari AI yang dirasanya begitu hangat dan peduli.

Fenomena ini ternyata bukan kasus tunggal. Di Tiongkok, konten AI yang membangun “hubungan emosional” tengah booming, terutama di kalangan lansia yang kesepian atau memiliki keterbatasan mobilitas. Persona AI tampil dalam berbagai rupa: dari gadis muda berambut panjang, mahasiswa ganteng berkacamata, hingga pria mapan berkemeja rapi semuanya dikemas menarik, penuh perhatian, dan tentu saja… palsu.

Yang bikin miris, semua ini seringkali berujung pada transaksi finansial. AI ini merayu, menggoda, lalu menyelipkan promosi produk-produk tak masuk akal: dari susu, gelang, hingga barang-barang yang ternyata tidak pernah benar-benar ada. Tapi dengan teknik manipulasi emosi yang halus dan konsisten, para lansia ini kerap tak sadar bahwa mereka sedang ditipu secara perlahan.

Para pakar memperingatkan: di balik kemudahan dan hiburan yang ditawarkan teknologi AI, tersembunyi potensi bahaya yang nyata kerugian finansial hingga ketergantungan emosional. Dalam laporan media China yang dikutip World of Buzz, Senin (21/7/2025), para ahli menyarankan agar keluarga mulai lebih proaktif memantau aktivitas daring orangtua mereka.

“Kalau orang tua Anda mulai senyum-senyum sendiri sambil mandang layar ponsel, bisa jadi bukan karena baca pesan dari cucu tapi dari ‘kekasih’ digital yang mengincar dompet mereka,” tulis laporan itu.

Jadi, selain ajari mereka cara pakai WhatsApp, ada baiknya juga ajari cara membedakan cinta sejati dan… deepfake.

Baca Juga