Bangkitkan Budaya Tidore, Wali Kota Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Leluhur

Abadikini.com, TIKEP – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, menegaskan bahwa pelestarian seni dan budaya merupakan tanggung jawab bersama yang harus diwariskan kepada generasi muda sebagai kekuatan menghadapi arus globalisasi dan pergeseran nilai zaman.
“Budaya adalah kekayaan yang harus dijaga dan diwariskan. Ini bukan hanya soal warisan leluhur, tapi juga tameng bagi generasi muda menghadapi derasnya perubahan zaman. Mari jadikan momentum ini untuk membangkitkan seni dan budaya Tidore sebagai identitas yang membanggakan,” ujar Muhammad Sinen dalam keterangan rilis yang diterima pada Jumat (18/7/2025), saat membuka secara resmi kegiatan pelestarian kearifan lokal di Kelurahan Seli.
Didampingi Wakil Wali Kota Ahmad Laiman, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tradisi dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas Tidore. “Tidore memang tidak memiliki sumber daya alam unggulan. Tapi saya dan Pak Wakil optimis, dengan kekuatan budaya dan kebersamaan masyarakat, kita bisa bersaing di tingkat regional bahkan nasional,” katanya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara, Winarto, juga memberikan apresiasi atas dukungan Pemkot Tidore terhadap pelestarian budaya daerah.
“Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menunjukkan komitmen luar biasa terhadap kemajuan kebudayaan. Ke depan, kami akan terus mendukung pengembangan cagar budaya, terutama Sanggar Eli Marasai di Kelurahan Seli,” ucap Winarto dalam rilis yang sama.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada generasi muda Seli yang aktif dalam kegiatan budaya. “Saya bangga melihat anak-anak muda di sini. Mereka adalah harapan dan penerus pelestari budaya Tidore,” imbuhnya.
Ketua Panitia, Ratna Jamaludin, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membangun kesadaran generasi muda untuk mencintai dan merawat tradisi lokal.
“Kegiatan ini menjadi ruang bagi anak-anak Sanggar Eli Marasai untuk menyalurkan kreativitas dan menunjukkan kebolehan mereka dalam bidang seni. Ini juga membangun rasa memiliki terhadap budaya daerah,” jelas Ratna.
Rangkaian kegiatan berlangsung selama dua malam di kawasan Pantai Seli, menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tarian khas Tidore dan ekspresi budaya lokal lainnya.