Rp18,5 Miliar untuk Kepala Trump: Ulama Syiah Iran Resmi Serukan Pembunuhan

Abadikini.com, TEHERAN – Seorang pemuka agama Syiah Iran, Mansour Emami, secara terang-terangan menawarkan hadiah sebesar 100 miliar Tomans atau setara Rp18,5 miliar bagi siapa saja yang berhasil membunuh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan membawa kepalanya.
Melansir Iran International (12/7/2025), Emami, yang merupakan pejabat resmi negara dan menjabat sebagai Direktur Organisasi Dakwah Islam wilayah Provinsi Azerbaijan Barat, membuat pernyataan mengejutkan itu di depan publik. “Kami akan memberikan 100 miliar Tomans kepada siapa pun yang membawa kepala Trump,” ujarnya lantang.
Tak berhenti di situ, dua Ayatollah senior Iran turut mengeluarkan fatwa yang mendukung pembunuhan terhadap Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Fatwa tersebut bahkan diklaim mendapat dukungan dari 10 pemuka agama Syiah lainnya yang juga ditunjuk negara, dan memicu kampanye penggalangan dana secara masif di dunia maya.
Situs Iran thaar.ir telah meluncurkan kampanye terbuka untuk membiayai eksekusi terhadap Trump. Per Jumat (11/7), situs itu mengklaim telah mengumpulkan dana lebih dari US$20 juta (sekitar Rp324,4 miliar). Meski angka ini belum terverifikasi, kehebohan publik Iran atas seruan ini tak terbantahkan.
Dalam wawancara dengan jurnalis konservatif AS, Tucker Carlson, Presiden Iran Masoud Pezeshkian berusaha meredam eskalasi. Ia menegaskan bahwa seruan pembunuhan tersebut tidak mewakili sikap resmi pemerintah maupun Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Namun pernyataan Presiden itu dibayangi seruan tajam dari ulama garis keras Alireza Panahian tokoh dekat Khamenei yang sebelumnya telah menyerukan umat untuk membunuh Trump dan Netanyahu sebagai pembalasan atas ancaman mereka terhadap pemimpin tertinggi Iran selama konflik bersenjata pada Juni lalu.
Dua Ayatollah terkemuka, Naser Makarem Shirazi dan Hossein Nouri Hamedani, juga mengeluarkan fatwa kematian terhadap Trump dan Netanyahu. Mereka menyebut bahwa siapa pun yang mengancam para pemimpin umat dan bertindak atas ancaman itu tergolong mohareb musuh Tuhan dan pantas dihukum mati.
Hingga kini, belum ada respons resmi dari pemerintah AS maupun Israel atas seruan pembunuhan dan kampanye penggalangan dana yang mengguncang opini publik dunia ini.