Diserang Trump, Indonesia Balas dengan Sawit!

Abadikini.com, JAKARTA – Pemerintah RI menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas utama untuk menahan gempuran tarif tinggi dari Amerika Serikat yang diberlakukan sejak era Presiden Donald Trump.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bilang, kelapa sawit tetap jadi penyelamat ekspor nasional. “Pasar kita gak cuma AS, banyak negara lain yang butuh sawit dari India, Afrika, Timur Tengah. Kita terus dorong hilirisasi agar sawit RI makin bernilai tinggi,” kata Zulhas beberapa waktu lalu.
Data terbaru BPS menunjukkan ekspor sawit RI tembus USD 16,8 miliar sepanjang semester pertama 2025. Naik lebih dari 6 persen dibanding tahun lalu!
Ketua GAPKI, Eddy Martono, menyebut meski diserang kampanye hitam di Eropa dan AS, permintaan CPO dari negara berkembang tetap tinggi. “India, Bangladesh, Afrika, justru makin kuat permintaannya,” ujar Eddy.
Berdasarkan pantauan Abadikinicom pada Jumat (11/7/2025) di X respons netizen pun ramai! Banyak yang dukung sawit sebagai pahlawan ekspor RI:
@SawitLestari: “Kelapa sawit memang pahlawan devisa. Negara harus bela petani kecil yang jadi tulang punggung industri ini.”
@DagangSantuy: “Tarif Trump? Santai… yang penting sawit RI tetap dicari. Tinggal perkuat branding & hilirisasi!”
@AnalisaBisnis: “Kalau bisa jangan ekspor mentah terus. Bikin produk turunan: kosmetik, bioenergi, sabun, makanan. Sawit itu emas hijau!”
Pemerintah kini juga mendorong sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan memperkuat diplomasi dagang agar sawit RI makin diterima dunia.
Sawit bukan sekadar komoditas. Ini adalah senjata strategis Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.