Pj Wali Nagari Muaro Paneh Ajak Warga Waspada dan Berperan Aktif Cegah Karhutla

Abadikini.com, SOLOK – Penjabat Wali Nagari Muaro Paneh, Hariswandi, ST, mengimbau seluruh warganya untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Imbauan ini disampaikannya mengingat wilayah Muaro Paneh sedang dilanda musim kemarau panjang.
“Sudah hampir tiga bulan kemarau di Muaro Paneh. Kondisi ini mengakibatkan ratusan hektar lahan kekeringan, daun tanaman menjadi kering dan berguguran, sehingga sangat mudah terbakar apabila ada percikan api,” jelas Hariswandi di ruang kerjanya pada Senin (7/7) lalu.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membakar sampah di lahan terbuka, serta memastikan sumber api padam sepenuhnya saat tidak digunakan. “Intinya, kita harus waspada kebakaran,” tegasnya.
Hariswandi juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat peristiwa kebakaran di wilayah Nagari Muaro Paneh, minimal kepada pemuda, Karang Taruna, atau Kepala Jorong. Hal ini penting agar pihak terkait dapat segera berkoordinasi dengan BPBD, Polri, dan TNI untuk mengambil tindakan.
“Jangan biarkan api makin meluas karena ragu melaporkan. Jika ada melihat api di lahan kering, segera laporkan. Sebab, selain kemarau panjang sudah membuat lahan kering, angin juga kencang. Dikhawatirkan jika terlambat mengambil tindakan maka kebakaran akan meluas dan menimbulkan kerugian,” ucap Hariswandi.
Pihak Nagari Muaro Paneh, lanjut Hariswandi, terus memantau kondisi warga dan lahan di 5 jorong yang ada. “Kami terus pantau warga dan lahan di sekitarnya karena sudah ada beberapa titik lahan yang terbakar. Walaupun tidak meluas dan kebakaran bisa diatasi, kita harus mencegah potensi kebakaran itu,” ungkapnya.
Menanggapi potensi kerugian petani Muaro Paneh akibat ancaman gagal panen dampak kemarau panjang, Hariswandi menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok melalui Dinas Pertanian.
“Iya, memang sekarang musim kemarau dan banyak areal sawah yang kering. Mungkin banyak yang gagal panen. Untuk itu, petani kita di Muaro Paneh harus diselamatkan agar mereka tetap bisa mengolah lahan mereka ke depannya,” terangnya.
Hariswandi menambahkan bahwa ia terus menjalin komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Kelompok Tani, PKK, Kepala Jorong, TNI, Polri, serta tokoh masyarakat, guna memperoleh informasi detail mengenai masalah yang dihadapi petani akibat kemarau panjang ini.
“Pada intinya, kami dari jajaran Pemerintah Nagari Muaro Paneh tidak akan diam saja melihat warga kesusahan. Apa pun masalah warga kita akan kita carikan solusinya bersama-sama. Termasuk masalah yang dihadapi petani akibat kemarau panjang ini,” tutup ASN Pemkab Solok tersebut dengan nada serius.