Wawali Tidore Sambut Audiensi Arkeolog Australia: Dukungan Penuh untuk Pelestarian Warisan Bawah Air

Abadikini.com, TIDORE – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, hari ini menerima audiensi penting dari Prof. Dr. Martin Polkinghorne (Associate Professor in Archaeology, Flinders University Australia) dan Nia Naelul Hasanah Ridwan, SS, M.Soc.Sc. (PhD Candidate on Maritime Archaeology, Flinders University – Ahli Arkeologi Bawah Air Kementerian Kelautan dan Perikanan) di ruang kerjanya, Senin (7/7/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus meminta dukungan dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terkait rencana Lokakarya yang merupakan bagian dari kegiatan lapangan Flinders University. Kegiatan ini didukung penuh oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Kebudayaan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Ahmad Laiman menegaskan komitmen penuh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terhadap lokakarya ini. “Pada prinsipnya Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan sangat mendukung terkait dengan kegiatan lokakarya ini karena Kota Tidore sangat dikenal sebagai Kota Rempah,” ungkap Ahmad Laiman.
Ia juga berharap kegiatan semacam ini akan sangat berharga bagi Tidore. “Kota Tidore dulunya penuh dengan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh pendahulu-pendahulu yang begitu berharga. Perlu ada kearifan tertentu bisa menjaga dan melakukan yang terbaik sehingga tidak merugikan masa depan daerah, bahkan mungkin masa depan bangsa, termasuk masa depan ilmu pengetahuan, serta kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Tidore Kepulauan,” tambahnya.
Menggali dan Melestarikan Warisan Bawah Air Tidore
Prof. Dr. Martin Polkinghorne menjelaskan bahwa lokakarya ini bertujuan untuk menggali dan menyampaikan informasi kepada seluruh pihak terkait di Kota Tidore Kepulauan mengenai warisan budaya bawah air di Tidore. Selain itu, lokakarya ini juga untuk bersinergi dalam melakukan penilaian kembali pentingnya warisan budaya situs kapal karam bersejarah di perairan Tidore yang sebelumnya telah diangkat secara komersial dan bahkan pernah dijarah.
Prof. Polkinghorne berharap, lanskap budaya bawah laut dapat menjadi sumber pengetahuan dan kebanggaan bagi masyarakat Tidore, sekaligus berpotensi menjadi sumber penghidupan dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan meliputi Lokakarya bersama masyarakat lokal, pemangku kepentingan, dan institusi pemerintah; Pelatihan dan peningkatan kapasitas terkait penanganan artefak dan pengelolaan situs warisan bawah air; Observasi arkeologis; serta Implementasi penenggelaman kembali sejumlah artefak bawah air yang diangkat pada tahun 1990-an dari Situs Tongowai ke lokasi asalnya di perairan Tidore, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Turut hadir dalam audiensi ini Kepala Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan Daud Muhammad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hamid A. Latif, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Ridwan Hadji, Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan Sardy Marsaoly, serta perwakilan Penyuluh Perikanan.