Kemenko Polkam Tinjau Proyek Strategis di Perbatasan Negara: Pastikan Menara Suar Karang Singa Berdiri Kokoh

Abadikini.com, BINTAN — Atas arahan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Tim Kemenko Polkam melakukan peninjauan langsung terhadap hasil pembangunan Menara Suar Karang Singa yang terletak di perairan perbatasan antara Indonesia dengan Singapura dan Malaysia, tepatnya di wilayah Perairan Bintan, Kepulauan Riau.
Tim Kemenko Polkam yang dipimpin oleh Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan, Laksamana Pertama TNI Rudi Haryanto, S.E., M.Tr.Opsla, melakukan pemantauan lapangan pada Kamis (3/7) sebagai tindak lanjut dari Rekomendasi Kebijakan Hasil Rapat Koordinasi Tingkat Menteri pada 16 April 2025 lalu.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Komandan Lantamal IV Batam, Kepala Distrik Navigasi Tipe I Tanjungpinang selaku penanggung jawab proyek, serta PT Pacific Multindo Permai pihak kontraktor pelaksana proyek.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan menara suar telah selesai sesuai dengan kontrak kerja yang berakhir pada 30 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari fungsi Kemenko Polhukam dalam pemantauan dan evaluasi pembangunan infrastruktur strategis di wilayah perbatasan negara.
“Menara Suar Karang Singa memiliki arti strategis dalam memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menegaskan kehadiran negara di wilayah laut perbatasan yang sangat vital,” ujar Laksamana Pertama Rudi Haryanto di sela-sela kunjungan.
Menurutnya, keberadaan menara suar ini tidak hanya penting sebagai sarana navigasi untuk mendukung keselamatan pelayaran di jalur laut yang padat, tetapi juga berperan sebagai instrumen kontrol terhadap pengelolaan wilayah maritim nasional, termasuk dalam upaya mitigasi berbagai potensi ancaman di kawasan perbatasan.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa secara umum pembangunan telah rampung sesuai dengan tenggat kontrak. Namun demikian, masih terdapat pekerjaan finishing yang tertunda akibat kendala cuaca ekstrem pada minggu terakhir pelaksanaan. Selain itu, terpantau adanya pekerjaan tambahan dari Distrik Navigasi Tanjung Pinang yang tidak masuk dalam anggaran awal, seperti pemasangan pagar keliling di atas platform beton guna memenuhi standar keselamatan dari International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA).
Kehadiran langsung Kemenko Polkam di lokasi proyek tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis, tetapi juga menjadi bentuk dukungan moril bagi seluruh pihak yang terlibat di lapangan. (Humas)