Tunggu Perintah Trump, Militer AS Siap Serang Iran

Abadikini.com, JAKARTA – Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengerahkan lebih dari 30 pesawat tanker ke kawasan Timur Tengah sebagai langkah antisipasi jika Presiden Donald Trump memutuskan untuk terlibat dalam konflik militer antara Israel dan Iran.
Menurut laporan CNN pada Rabu (18/6/2025), dua sumber anonim yang mengetahui perkembangan ini menyatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut dikerahkan untuk bersiap mengisi bahan bakar jet tempur Israel di udara. Hal ini merupakan bagian dari skenario intervensi terbatas militer AS jika ketegangan meningkat.
“Lebih dari 30 pesawat tanker telah dikirim ke Timur Tengah dalam beberapa hari terakhir,” ungkap salah satu sumber.
Pengerahan ini disebut sebagai opsi cadangan bagi Presiden Trump bila diperlukan dukungan langsung terhadap kampanye udara Israel terhadap Iran. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah serangan gabungan AS-Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, yang dikabarkan telah diajukan oleh Komando Pusat AS (Centcom) kepada Presiden Trump.
Gedung Putih dan Pentagon hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.
Informasi pelacakan penerbangan sipil mencatat bahwa sedikitnya 32 pesawat tanker AS jenis KC-135R dan KC-46A lepas landas dari sejumlah pangkalan di seluruh Amerika Serikat pada 16 Juni lalu. Armada tersebut terbang ke arah timur melintasi Samudra Atlantik menuju lokasi strategis di atau dekat wilayah Timur Tengah.
Editor militer War Zone, Tyler Rogoway, menyebut pengerahan puluhan pesawat tanker secara bersamaan sebagai langkah yang tidak biasa. “Pengerahan ini sangat aneh, terlebih ketika konflik Israel-Iran masih terus meningkat tanpa ada tanda-tanda mereda,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengonfirmasi bahwa ia telah menginstruksikan pengerahan tambahan sumber daya militer ke Timur Tengah guna meningkatkan kapasitas pertahanan dan melindungi pasukan AS di kawasan tersebut.
Presiden Donald Trump, sehari setelahnya, mengatakan bahwa wilayah udara Iran dikendalikan sepenuhnya, meski tidak memerinci siapa yang bertanggung jawab. Ia juga menyerukan agar Teheran menyerah tanpa syarat.
Pernyataan tersebut muncul di tengah spekulasi apakah AS akan terlibat langsung dalam kampanye militer Israel terhadap Iran. Trump kembali menegaskan bahwa AS tidak ikut serta dalam konflik tersebut, dan menyatakan Teheran dapat menghentikan perang dengan menerima kesepakatan untuk menghentikan program nuklirnya.
Konflik Israel-Iran sendiri pecah pada Jumat (13/6/2025), ketika Israel meluncurkan Operasi Lion Rising dengan menyerang sejumlah target strategis di Iran, termasuk ilmuwan nuklir dan komandan senior. Iran kemudian membalas melalui Operasi True Promise 3.
Pertempuran tersebut telah menelan banyak korban. Pemerintah Iran melaporkan 224 warga tewas dan 1.227 lainnya luka-luka, mayoritas dari kalangan sipil. Di pihak Israel, tercatat 24 warga sipil meninggal dunia dan 592 orang mengalami luka.