Saat Kuliah di UGM Jokowi Pernah Dapat Nilai D, IPK Akhir 3,05 Jadi Sorotan

Abadikini.com, JAKARTA – Transkrip nilai akademik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat menempuh studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi topik pembicaraan publik.
Dokumen ini mencuat dalam konferensi pers Bareskrim Polri yang digelar terkait laporan dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Jokowi.
Dalam transkrip resmi yang dibeberkan sebagai bukti, Jokowi tercatat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM dari tahun 1980 hingga 1985.
Selama lima tahun masa studi tersebut, Jokowi memperoleh nilai beragam—mulai dari A hingga D.
Yang paling menyita perhatian warganet adalah fakta bahwa Jokowi sempat mendapat nilai D pada enam mata kuliah, dan nilai C pada 13 mata kuliah lainnya.
Meski demikian, ia juga memperoleh sejumlah nilai A dan B di berbagai mata kuliah, yang turut berkontribusi pada pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,05.
Berikut beberapa mata kuliah yang tercantum dalam transkrip Jokowi:
Nilai A:
- Kuliah Kerja Nyata (KKN)
- Filsafat Pancasila
- Fisiologi Pohon
Nilai B:
- Botani II
- Agama I
- Filsafat Ilmu Pengetahuan
- Pancasila
- Kimia II
- Matematika I
- Ilmu Tanah
- Bahasa Indonesia II
- Ekologi Hutan
- Silvikultur
Nilai C:
- Kewiraan
- Botani I
- Taksonomi Tumbuhan
- Zoologi
- Ekonomi Umum
- Agama II
- Hukum Agraria
-
Kimia I
- Klimatologi
- Klasifikasi Tanah
- Bahasa Inggris I & II
- Bahasa Indonesia I
Nilai D:
- Matematika II
- Fisika
- Genetika
- Penyakit Tanaman Hutan
- Statistik I
- Ilmu Ukur Kayu
Transkrip ini menjadi perbincangan hangat setelah pernyataan Jokowi pada 2023 yang menyebut IPK-nya “di bawah 2” saat berbincang santai dengan Mahfud MD.
Ucapan itu memicu dugaan publik bahwa ada ketidaksesuaian dalam dokumen akademik Jokowi.
Namun, data resmi dari Bareskrim Polri menunjukkan bahwa IPK Jokowi justru berada di angka 3,05, yang dirinci menjadi:
-
IP kredit wajib: 3,25
- IP kredit pilihan: 2,61
Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli
Dalam jumpa pers pada Kamis (22/5/2025), Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro selaku Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menegaskan keaslian ijazah Jokowi.
Pemeriksaan forensik telah dilakukan secara menyeluruh terhadap elemen fisik dokumen seperti jenis kertas, tinta, tanda tangan, cap, hingga teknik cetak.
Proses verifikasi ini juga melibatkan pembandingan dengan dokumen milik tiga rekan seangkatan Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM.
Hasilnya, semua elemen pada dokumen Jokowi dinyatakan identik dan berasal dari sistem akademik yang sah.
“Dipastikan antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” tegas Djuhandhani.
Pihak kepolisian pun menutup laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang diwakili oleh Eggi Sudjana, karena tidak ditemukan unsur pemalsuan.
Klarifikasi Akademik untuk Meredam Polemik Publik
Pernyataan resmi dari Bareskrim Polri ini diharapkan dapat meredam keraguan publik dan menghentikan spekulasi liar mengenai latar belakang pendidikan Jokowi.
Meski terdapat sejumlah nilai rendah di transkripnya, capaian akademik secara keseluruhan dinilai masih cukup baik, bahkan tergolong di atas rata-rata pada masanya.
Kasus ini sekaligus mengingatkan bahwa prestasi seseorang di dunia pendidikan formal tidak serta-merta mencerminkan kemampuan kepemimpinan atau kesuksesan di kemudian hari.
Jokowi adalah contoh nyata bagaimana pengalaman, ketekunan, dan kerja keras bisa membentuk karakter pemimpin, terlepas dari nilai akademik semasa kuliah.