Sejumlah Pedagang Apes, Pakai Lahan BMKG Buat Jualan, Sewa ke GRIB Jaya

Abadikini.com, TANGSEL – Nasib apes menimpa beberapa pedagang yang berjualan di sebuah lahan daerah Pondok Betung, Tangerang Selatan (Tangsel).
Mereka merasa tertipu setelah mengetahui bahwa lahan yang disewa dari organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya ternyata merupakan aset milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Lahan milik BMKG itu diduduki oleh ormas tersebut.
Ia mulai membuka usahanya di lahan tersebut sejak Januari 2025 setelah ditawari lapak oleh ketua RT setempat.
“Tadinya ditawari sama Pak RT ada lapak di sini. Enggak ada iuran, cuma sewa bulanan,” kata Darmaji saat ditemui Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang di lokasi, dilansir dari kompas Senin (26/5/2025).
Namun belakangan, Darmaji mengetahui bahwa uang sewa yang dibayarkannya tidak disetorkan ke pihak kelurahan atau instansi resmi, melainkan ditransfer ke seseorang bernama Yani yang disebut sebagai Ketua GRIB Jaya DPC Tangsel.
“Saya sudah transfer Januari, Februari, Maret, April, dan Mei, masing-masing Rp 3,5 juta per bulan,” ucapnya.
Menurut Darmaji, biaya sewa tersebut sudah termasuk uang keamanan dan listrik. Untuk membuka lapaknya, ia bahkan telah mengeluarkan biaya hingga Rp 70 juta untuk pengecoran, pemasangan atap, dan lantai.
“Ini atap sama lantai semuanya sudah habis Rp 70 juta. Saya baru tahu ini punya BMKG pas polisi datang, makanya saya bingung,” ujarnya.
Hal serupa dengan Darmaji turut dialami Ina Wahyuningsih, pedagang hewan kurban yang saat ini menjakakan 213 ekor sapi miliknya di lahan milik BMKG.
Awalnya, Ina melihat ada lahan kosong dan berusaha mencari tahu pemiliknya. Ia kemudian bertemu dua orang yang mengaku sebagai anggota GRIB Jaya, yakni Keke dan Jamal.
Kedua orang tersebut merupakan anggota GRIB Jaya yang selalu menjaga lahan BMKG yang diakui sebagai milik ahli waris.
“Bang Jamal itu Sekjen GRIB Jaya, kalau Keke Ketua Ranting dari GRIB Jaya,” kata Ina.
Ina akhirnya menyewa lahan itu setelah bernegosiasi dengan keduanya. Keke dan Jamal mengarahkan Ina untuk berkomunikasi langsung dengan Yani.
“Dulu saya jualan di sebelah bekas RSUD. Karena tempat itu sekarang jadi mini soccer, saya cari tempat baru. Saya tanya ke Keke dan Bang Jamal dari GRIB, mereka bilang nanti hubungi Ketua Yani,” ujar Ina.