Menkes Resmikan Pembangunan RSUD Raja Ampat, Wujudkan Akses Kesehatan Merata di Wilayah Kepulauan

Abadikini.com, RAJA AMPAT – Kabar gembira bagi masyarakat Raja Ampat! Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin didampingi Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Hasbi, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan peningkatan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat dari kelas D menjadi kelas C pada Jumat (16/5/2025).
Langkah bersejarah ini merupakan implementasi nyata dari program Quick Win bidang kesehatan yang digagas pemerintah untuk mempercepat pemerataan layanan kesehatan berkualitas di seluruh penjuru Indonesia.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pembangunan RSUD ini jauh melampaui sekadar pembangunan fisik. Baginya, ini adalah wujud konkret kehadiran negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk yang berada di wilayah kepulauan dan terpencil seperti Raja Ampat, memiliki hak yang sama untuk mengakses layanan kesehatan yang bermutu.
“Bapak Presiden Joko Widodo secara tegas menyampaikan kepada saya bahwa layanan kesehatan tidak boleh hanya terpusat di Jawa. Seluruh rakyat Indonesia berhak atas layanan yang setara,” ungkap Menkes Budi dengan penuh keyakinan.
Sebagai bagian dari target ambisius pemerintah untuk membangun 32 RSUD di berbagai daerah prioritas pada tahun ini, peningkatan status RSUD Raja Ampat menjadi rumah sakit kelas C diharapkan dapat secara signifikan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh ke kota-kota besar seperti Sorong atau Makassar hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar.
RSUD Raja Ampat yang baru kelak akan dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang mumpuni untuk menangani berbagai penyakit katastropik yang menjadi momok masyarakat, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal. Selain itu, rumah sakit ini juga akan memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, yang merupakan pilar penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Untuk mendukung layanan tersebut, pemerintah akan menyediakan peralatan medis modern seperti CT-scan, mammografi, cath lab, NICU (Neonatal Intensive Care Unit), serta fasilitas untuk kemoterapi.
“Membangun gedung saja tidak cukup. Kami juga berkomitmen untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten, peralatan medis yang memadai, dan sistem rujukan yang terintegrasi dengan baik. Tujuannya jelas, agar layanan yang diberikan benar-benar memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat,” tegas Menkes.
Dalam arahannya kepada pemerintah daerah, Menkes menekankan beberapa poin krusial. Pertama, pentingnya memastikan kualitas pekerjaan konstruksi agar bangunan rumah sakit kokoh dan aman. Kedua, menyusun rencana induk pembangunan rumah sakit yang komprehensif untuk pengembangan jangka panjang.
Ketiga, menjamin ketersediaan tenaga kesehatan yang profesional dan berdedikasi. Keempat, memperbaiki tata kelola dan efisiensi keuangan rumah sakit agar berkelanjutan. Dan yang tidak kalah penting, mengutamakan upaya promotif dan preventif melalui edukasi kesehatan dan program skrining.
Lebih lanjut, Menkes menyampaikan pandangannya yang visioner tentang indikator keberhasilan sistem kesehatan. Baginya, tolok ukur utama bukanlah jumlah pasien yang memadati rumah sakit, melainkan semakin menurunnya angka masyarakat yang jatuh sakit. Sejalan dengan visi ini, Kementerian Kesehatan saat ini sedang gencar menjalankan program skrining gratis untuk deteksi dini penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
“Tugas utama saya bukan hanya mengobati orang sakit, tetapi juga menjaga masyarakat agar tetap sehat. Rumah sakit yang bagus itu penting, namun yang paling utama adalah bagaimana kita mencegah orang jatuh sakit,” tandas Menkes.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian Kesehatan atas perhatian besar yang diberikan kepada masyarakat Papua Barat Daya. Beliau meyakini bahwa pembangunan RSUD Raja Ampat bukan sekadar pembangunan infrastruktur kesehatan, melainkan sebuah harapan baru dan jaminan keselamatan bagi seluruh masyarakat di wilayahnya.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden dan seluruh jajaran Kementerian Kesehatan atas perhatian nyata yang diwujudkan melalui pembangunan RSUD ini. Ini bukan hanya tentang gedung, tetapi tentang harapan dan nyawa masyarakat Papua Barat Daya,” ujar Gubernur Elisa dengan haru.
Gubernur Elisa juga menyoroti pentingnya dukungan sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas agar rumah sakit yang megah ini dapat memberikan layanan yang optimal. Beliau berharap agar anak-anak Papua memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga rumah sakit ini tidak hanya berdiri kokoh, tetapi juga dapat dioperasikan secara mandiri dan berkelanjutan oleh putra-putri daerah.
Beliau juga menyinggung tantangan geografis Raja Ampat yang terdiri dari empat pulau besar. Oleh karena itu, keberadaan rumah sakit ini harus didukung oleh puskesmas dan sistem rujukan yang kuat serta terintegrasi, sehingga layanan kesehatan darurat dapat diakses dengan cepat dan responsif oleh seluruh masyarakat.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam, menyatakan kesiapan penuh pemerintah kabupaten untuk mengawal seluruh tahapan pembangunan rumah sakit ini. Beliau memastikan bahwa pemerintah daerah akan fokus pada tata kelola yang baik, penyediaan tenaga kesehatan yang memadai, serta pelayanan langsung yang berkualitas kepada masyarakat.
“Kami siap mengawal pembangunan RSUD ini dari awal hingga akhir, sehingga benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Raja Ampat dan sekitarnya,” tegas Bupati Orideko.
Pembangunan RSUD Raja Ampat ini akan mentransformasi fasilitas kesehatan ini menjadi rumah sakit dengan layanan strata madya yang mumpuni dalam menangani berbagai penyakit katastropik serta menjadi pusat rujukan regional. Proyek monumental ini adalah bagian integral dari visi besar pemerintah dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan akses layanan kesehatan di seluruh pelosok negeri.