TikTok Berdarah: Influencer Ini Tewas Ditembak Saat Live

Abadikini.com, JAKARTA – Peristiwa TikTok berdarah mengguncang publik Meksiko setelah Valeria Marquez, seorang influencer kecantikan berusia 23 tahun, tewas ditembak saat melakukan siaran langsung dari salon miliknya di Zapopan, Jalisco.
Dikutip CNN, Kamis (15/5/2025) saat kejadian, Valeria sedang menyapa ribuan pengikutnya melalui TikTok Live. Ia tampak ceria ketika membuka sebuah paket kecil berisi boneka babi. “Dia babi kecil yang lucu!” katanya sambil tersenyum dan memainkan rambut pirangnya.
Namun hanya beberapa detik kemudian, suasana berubah tragis. Seorang pria bersenjata masuk dan menembaknya hingga tewas. Darah memenuhi meja, sementara tubuh Valeria terkulai di kursi, parahnya semua itu terekam dalam siaran langsung yang belum sempat dimatikan.
Video TikTok berdarah itu membuat banyak penonton terpaku dalam ketakutan, terlebih saat wajah pelaku sempat terekam sebelum akhirnya seseorang mematikan kamera. Kejaksaan Negara Bagian Jalisco mengonfirmasi bahwa kasus ini diselidiki sebagai dugaan femicide, pembunuhan terhadap perempuan karena alasan gender.
Valeria bukanlah korban satu-satunya dalam kekerasan yang mengancam perempuan di Meksiko. Hanya beberapa hari sebelumnya, seorang kandidat wali kota di negara bagian Veracruz juga ditembak mati saat kampanye melalui siaran langsung. Insiden tersebut menewaskan tiga orang lainnya.
Meksiko memang sedang menghadapi krisis kekerasan terhadap perempuan. Tahun lalu, ada 847 kasus femicide tercatat secara resmi, dan dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, jumlahnya telah mencapai 162. Amnesty International melaporkan bahwa pembunuhan perempuan terjadi di seluruh 32 negara bagian di Meksiko.
Sayangnya, tanggapan pemerintah dinilai masih belum memadai. Menurut Direktur Human Rights Watch wilayah Amerika, Juanita Goebertus, hanya sebagian kecil kasus yang berhasil dibawa ke pengadilan. “Pada 2022, sekitar 4.000 perempuan dibunuh, namun hanya 67% kasus yang sampai ke vonis,” ungkapnya.
Kasus TikTok berdarah ini menjadi simbol nyata lemahnya perlindungan terhadap perempuan, bahkan ketika mereka hanya ingin berbagi kebahagiaan lewat media sosial. Tragedi yang menimpa Valeria Marquez menyisakan luka mendalam dan menjadi pengingat bahwa kekerasan bisa terjadi kapan saja, bahkan saat sedang live di TikTok.