Saham Dassault Aviation Terkoreksi Pasca Jatuhnya Jet Rafale di Kashmir

Abadikini.com, JAKARTA – Harga saham Dassault Aviation (AM.PA), perusahaan kedirgantaraan terkemuka asal Prancis, mengalami koreksi pada penutupan perdagangan 7 Mei 2025 di Bursa Saham Paris. Saham produsen jet tempur Rafale ini ditutup pada level €320,20, menunjukkan penurunan sebesar €4,40 atau 1,36% dibandingkan hari sebelumnya.
Penurunan ini dipicu oleh laporan mengenai jatuhnya tiga unit jet tempur Rafale milik India dalam konflik militer terbaru di wilayah Kashmir. Menurut kabar yang beredar, ketiga pesawat tersebut ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Pakistan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Insiden ini memicu sentimen negatif di kalangan investor, terutama menimbulkan pertanyaan terkait reputasi dan keandalan jet tempur Rafale, yang selama ini menjadi salah satu produk ekspor militer andalan Prancis.
Meskipun demikian, kinerja saham Dassault secara keseluruhan dalam setahun terakhir masih menunjukkan tren positif. Dalam 12 bulan terakhir, nilai saham perusahaan telah melonjak hampir 58%, bahkan sempat mencapai rekor tertinggi di level €332,20 pada 6 Mei 2025.
Dari sisi fundamental, kinerja keuangan Dassault juga terbilang solid. Pada kuartal pertama tahun 2025, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar €3,79 miliar dengan laba per saham (EPS) sebesar €7,84, melampaui ekspektasi para analis.
Prospek saham Dassault di mata para analis juga masih cukup menjanjikan. Analis dari Jefferies mempertahankan rekomendasi “Buy” untuk saham ini dengan target harga €350. Secara umum, konsensus analis saat ini berada pada level “Moderate Buy”. Selain itu, Dassault juga secara rutin membagikan dividen tahunan sebesar €4,72 per saham, dengan tingkat imbal hasil (yield) sekitar 1,45%.
Kendati demikian, para investor disarankan untuk tetap waspada terhadap perkembangan dinamika geopolitik global, yang berpotensi mempengaruhi persepsi pasar terhadap produk-produk militer Dassault, terutama setelah insiden jatuhnya jet tempur Rafale ini.
Ketegangan di Kashmir Meningkat, Pakistan Klaim Jatuhkan Beberapa Jet Tempur India Termasuk Rafale
Eskalasi ketegangan di wilayah Kashmir kembali terjadi. Dalam sebuah serangan balasan, militer Pakistan dilaporkan berhasil menembak jatuh sejumlah pesawat tempur milik India yang melakukan serangan terbuka pada Rabu, 7 Mei 2025.
Serangan ini merupakan respons terhadap insiden sebelumnya di Kashmir pada bulan lalu yang menyebabkan tewasnya 26 wisatawan Hindu.
Meskipun jumlah pasti pesawat yang berhasil ditembak jatuh masih belum terkonfirmasi, pihak berwenang Pakistan mengklaim telah menjatuhkan lima pesawat tempur India, termasuk tiga jet Rafale, satu MIG-29, satu Su-30, serta satu drone pengintai Heron.
Jet Rafale sendiri dikenal sebagai pesawat tempur canggih bermesin ganda yang memiliki kemampuan untuk beroperasi dari kapal induk maupun pangkalan di darat.
Sebagai informasi tambahan, pada bulan April lalu, India telah menandatangani kontrak pembelian tambahan sebanyak 26 unit Rafale dari Prancis untuk memperkuat armada Angkatan Lautnya. Pengiriman pesawat-pesawat ini dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2030. Sebelumnya, India telah mengakuisisi 36 unit Rafale.
Dari pantauan di lapangan, foto-foto yang beredar dari desa Wuyan di wilayah Kashmir yang dikelola oleh India memperlihatkan puing-puing pesawat, termasuk bagian tangki bahan bakar eksternal.
Trevor Ball, seorang peneliti asosiasi di Armament Research Services, mengidentifikasi bahwa tangki tersebut kemungkinan berasal dari jet tempur Mirage atau Rafale buatan Prancis. Namun, ia menambahkan, “Saya tidak dapat memastikan apakah tangki bahan bakar itu berasal dari pesawat yang terkena tembakan musuh.”