Dolar AS Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif, Mata Uang Global Menguat
Abadikini.com, JAKARTA — Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Senin, 14 April 2025, di tengah ketidakpastian kebijakan tarif pemerintahan Trump yang memicu kekhawatiran pasar global.
Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,46% menjadi 99,64, mendekati level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Pelemahan dolar terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif yang fluktuatif. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengumumkan pengecualian sementara untuk smartphone dan komputer dari tarif impor China, namun ketidakpastian tetap tinggi karena tarif baru untuk semikonduktor akan diumumkan dalam waktu dekat.
Performa Dolar Terhadap Mata Uang Utama:
-
Yen Jepang: Dolar AS melemah 0,39% menjadi 142,93 yen, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif AS.
-
Euro: Euro stabil di $1,1359, mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
-
Franc Swiss: Dolar AS turun 0,18% menjadi 0,814 franc, mencerminkan pergeseran investor ke aset safe haven.
-
Poundsterling: Pound menguat 0,88% menjadi $1,3195, mendekati level tertinggi enam bulan, didukung oleh ekspektasi pasar terhadap data ekonomi Inggris yang positif.
-
Dolar Australia: Dolar Australia naik 0,84% menjadi $0,6338, didukung oleh pelemahan dolar AS dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter global.
-
Yuan Offshore: Yuan China di pasar offshore turun 0,35% menjadi 7,307 per dolar AS, mencerminkan tekanan dari ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung.
Ketidakpastian kebijakan tarif AS telah meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga untuk mencegah resesi, meskipun inflasi tetap tinggi. Investor global terus memantau perkembangan kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap pasar mata uang.
