PBB dan PAN Dengarkan Aspirasi Rakyat dengan Mengusung Pasangan Untoro-Wahyudi di Pilkada Bantul
Abadikini.com, BANTUL – Munculnya pasangan calon bupati /wakil bupati, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi menjelang penutupan pendaftaran calon bupati/wakil Bupati tidak dipungkiri membuat kontestasi Pilkada Bantul kian panas.
Duet tersebut melengkapi dua nama yang muncul lebih dulu yakni Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan dan Abdul Halim Muslih-Aris Suhariyanta. Bahkan Untoro-Wahyudi sering disebut sebagai calon alternatif.
“Hanya dengan ‘alternatif’ rakyat memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan, demi mencapai kehidupan yang lebih baik,” ujar Calon Bupati Bantul, Untoro Hariadi, Senin (9/9/2024).
Dijelaskan, bahwa Partai Amanat Nasional dan Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai partai pengusung tidak saja mengerti kehendak rakyat. Tetapi dapat membaca gerak sejarah Bantul. Bahwa telah tiba momentum bagi Bantul untuk memperbarui diri.
PAN dan PBB tidak ikut dalam koalisi besar, tetapi secara ikhlas justru mewakafkan diri menjadi pintu sejarah bagi rakyat Bantul untuk berjuang melahirkan perubahan yakni Bantul Baru, Rakyat Sejahtera.
“Rasa syukur akan menjadi dasar strategi, yakni pilihan jalan yang tidak didasarkan pada kalkulasi transaksional, melainkan pada “keikhlasan dan aspirasi rakyat”, dalam menempuh jalan pembaruan,” ujar Untoro.
Menurutnya, daya dorong tersebut bakal diperkuat dengan daya tarik, berupa keinginan kuat untuk menghadirkan implementasi partisipatif nilai-nilai Pancasila, Pembukaan UUD’45 dan segala nilai kearifan lokal.
“Bantul ke depan, kini dan ke depan, merupakan laboratorium sosial atau arena praktek sosial dimana masalah-masalah rakyat akan dilihat dengan perspektif nilai-nilai Pancasila dan dengan sendirinya jalan keluar yang dihadirkan adalah kebijakan-kebijakan yang mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila,” jelas Untoro.
Untoro mengatakan, peran para guru besar, akademisi, dan seluruh masyarakat ilmu, sangat besar. Dengan demikian, langkah ke depan adalah membangun manusia, memperkaya tradisi; dan melestarikan lingkungan. Kemudian rasa bangga orang Bantul harus dipulihkan.
“Artinya pembangunan manusia dan karakter, meningkatkan kemampuan rakyat untuk bekerjasama, berkolaborasi mengubah nasibnya” tambahnya.
“Kuncinya adalah rasa saling percaya, rasa saling menghormati, saling bantu dan kerjasama, partisipasi dan kolaborasi,” pungkasnya.