Polisi dan KPK Harus Belajar Jadi Hacker, Ini Alasannya
Abadikini.com, JAKARTA – Dalam upaya melawan para hacker yang kini makin canggih. Pemerintah, lembaga atau ahli forensik digital juga harus mengikuti zaman dan belajar “ilmu” hacker.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) Izazi Mubarok.
Menurut Izazi, namanya investigasi forensik itu harus mengikuti perkembangan teknologi. Maka dari itu ia mengatakan kepada rekan-rekannya kalau mau jago forensik digital juga harus jago nge-hack. Tujuannya agar ahli tahu apa yang sedang ‘ngetren’ di kalangan hacker.
“Makanya, kita sampaikan teman-teman kalau mau jago forensik juga kalau bisa jago hacking, kalau dalam hacking gitu,” kata Izazi saat ditemui usai acara diskusi Digital Forensik di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Acara Digital Forensik dihadiri oleh berbagai pihak dan pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari BPK, Polri, dan KPJK.
“Baru kita tau sebenarnya bagaimana cara mereka mengerjakan atau bagaimana bisa tahu,” imbuhnya.
Mengenai kasus ransomware terbaru yang menyerang pusat data nasional, ia berharap ke depannya ada koordinasi antara Kementerian Kominfo, BSSN, Polri dan AFDI untuk melakukan penanganan dan lainnya.
Karena sejatinya, kasus forensik itu merupakan insiden, bukan konsentrasi hanya soal kasus PDNS saja tapi juga yang berbau digital.