Pemerintah Gelontorkan Rp 7 Triliun Untuk Subsidi Motor Listrik

Abadikini.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyiapkan dana sebesar U$ 455 juta atau Rp 7 triliun untuk subsidi motor listrik.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut ada kesenjangan harga antara kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional. Oleh karena itu untuk menutup disparitas harga, maka diberikan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hibrida, dan sepeda motor listrik.

“Subsidi tersebut mencakup penjualan 800.000 sepeda motor listrik baru dan konversi sebanyak 200.000 sepeda motor,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (24/5/2024).

Ia menyebut pemerintah menargetkan 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan listrik roda dua mengaspal di jalan raya pada 2030.

Untuk itu, Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya, sehingga terbentuk ekosistem kendaraan listrik.

Dalam rangka mendukung ekosistem kendaraan listrik, pemerintah terus memperbanyak pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU). Berdasarkan perkiraan, dibutuhkan 32.000 SPKLU pada 2030 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Selain pengembangan SPKLU, ketersediaan pengisi daya di rumah dinilai sama pentingnya untuk menciptakan infrastruktur pengisian daya yang komprehensif.

Untuk memfasilitasi pengisian daya di rumah, pemerintah menawarkan insentif seperti harga khusus peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif pengisian daya semalaman.

Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lebih banyak penduduk mengadopsi kendaraan listrik dengan membuat pengisian daya menjadi nyaman dan hemat biaya.

Pemerintah Indonesia turut mengakui kontribusi signifikan angkutan jalan raya terhadap emisi CO2 (karbon dioksida) dengan mengembangkan standar penghematan bahan bakar kendaraan berat sebagai kunci menurunkan emisi dalam jangka pendek dan menengah.

Untuk lebih mengurangi emisi transportasi, tahun pemerintah telah mengalokasikan 11,8 juta ton biodiesel pada 2024 seiring dengan peluncuran campuran 35% minyak sawit untuk biodiesel atau dikenal sebagai B35. Program ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekitar 34,9 juta ton CO2.

“Pemerintah Indonesia sangat yakin bahwa kombinasi regulasi, informasi, dan insentif dapat mendorong efisiensi energi dan langkah-langkah mitigasi di sektor transportasi,” pungkas Dadan.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker