Biden: Netanyahu Merugikan Israel, Perlu ‘Datang kepada Yesus’

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pendekatan Benjamin Netanyahu terhadap perang di Gaza “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel”.

Ketika krisis kemanusiaan di Gaza makin parah dan kubu sayap kiri Biden bergejolak, Presiden AS itu tersebut melontarkan pernyataan yang kontradiktif mengenai pertanyaan tentang “garis merah” atas ancaman serangan Israel terhadap Rafah di Gaza selatan.

Netanyahu “memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas,” kata Biden sebagaimana dilansir AFP, Minggu (10/3/2024), seraya menambahkan bahwa “dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil.”

“Dalam pandangan saya dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel,” katanya.

Mengenai potensi invasi Israel ke Rafah, tempat sekitar 1,5 juta dari 2,4 juta penduduk wilayah tersebut kini tinggal, Biden bersikap ambigu.

“Ini adalah garis merah,” kata politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu, sambil menambahkan: “Saya tidak akan pernah meninggalkan Israel. Pertahanan Israel masih penting.

“Tidak ada garis merah (di mana) saya ingin memotong semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome (sistem pertahanan udara) untuk melindungi mereka.”

Dia kemudian sekali lagi membantah bahwa sebenarnya ada “garis merah… Anda tidak bisa membiarkan 30.000 orang Palestina lagi tewas.”

Setelah pidato kenegaraan Biden pada Kamis, dia tertangkap kamera sedang asyik menyatakan bahwa dia telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa mereka perlu mengadakan pertemuan “datang kepada Yesus”, sebuah ungkapan Amerika yang mengacu pada kesadaran dramatis bahwa seseorang harus memperbaiki arah.

Meskipun sikap Biden berubah, pemerintahannya tidak begitu peduli dengan seruan para aktivis untuk memotong miliaran dolar bantuan militer yang dikirim AS ke Israel.

Gaza telah menghadapi pemboman tanpa henti oleh Israel sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka resmi.

Hamas juga menyandera sekitar 250 sandera, 99 di antaranya diyakini Israel masih hidup di Gaza.

Operasi pembalasan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 30.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Biden pada Sabtu mengelak tentang kemungkinan perjalanan baru ke Israel, yang ia kunjungi pada Oktober tak lama setelah serangan mematikan Hamas, dan termasuk pidatonya di depan para legislator.

Ketika ditanya apakah ia akan melakukan hal itu lagi, Biden menjawab “ya” namun menolak menjawab apakah ia diundang.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker