Negara Pengendali Angin Terbesar di Dunia
Abadikini.com, JAKARTA – Serial live action “Avatar: The Last Airbender” buatan Netflix berhasil mencuri perhatian. Istilah negara angin, api, air, dan tanah sudah pasti bukan hal asing bagi para penggemarnya. Negara angin yang merujuk kelompok pengembara udara dalam serial live action “Avatar: The Last Airbender” akan menjadi pembahasan utama artikel ini, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.
Di dalam serial itu, kelompok pengembara udara disebut mampu mengendalikan angin karena tingginya tingkat spiritualitas masing-masing individunya. Mereka terbiasa tinggal di kuil-kuil besar dan berkeliling dunia menggunakan bison terbang. Meskipun pengembara udara fiktif semata, negara angin benar-benar ada di dunia dan dapat ditemui dalam kehidupan alam di China.
China sebagai Pengendali Angin Terbesar di Dunia
China merupakan negara dengan luas wilayah terbesar untuk tingkat benua Asia, yakni 9.596.961 km2. Negara ini bahkan memiliki 14 perbatasan antar-negara yang terletak di daratannya, meliputi Mongolia dan Rusia di Utara, Korea Utara di Timur, Afghanistan, Tajikistan, dan Kirgistan di Barat, Kazakhstan di Barat Laut, Pakistan, Bhutan, India, dan Nepal di Barat Daya, serta Vietnam, Laos, dan Myanmar di Selatan. China dengan luas wilayah sebesar itu tercatat memiliki pembangunan ladang angin yang begitu pesat selama 10 tahun terakhir dibandingkan negara-negara di dunia.
China bahkan dilabeli pemimpin negara dengan industri pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yakni 100 gigawatt yang mampu memberi daya tiga kali lipat untuk seluruh rumah di Inggris, berdasarkan laporan penelitian bertajuk “Green Hydrogen in China: A Roadmap for Progress” dari Rocky Mountain Institue dan China Hydrogen Alliance pada Juni 2023.
Pada 2012, China memulai perjalanan pembangunan ladang angin berkapasitas 390 megawatt dengan sebaran di darat dan laut. Ciptakan energi hijau Ambisi China membangun banyak ladang angin semata bertujuan untuk menciptakan energi hijau dan melakukan netralitas karbon pada tahun 2060 mendatang.
Dewan Kelistrikan China (CEC) pun memiliki laporan target terkait pembangunan ladang angin dan surya di seluruh wilayah “Negeri Tirai Bambu” itu, yakni 1.300 gigawatt kapasitas pada akhir tahun 2024.
Salah satu contohnya, pembangunan turbin angin lepas pantai berkapasitas 16 megawatt yang dikembangkan di lepas pantai Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China telah memberikan rekor baru dunia untuk produksi listrik per unit dalam sehari.
Pada uji cobanya, turbin angin Fujian memiliki enam slot uji coba di darat dan 20-40 slot uji coba di lepas pantai. Basis ini memastikan turbin angin memiliki baling-baling terpanjang di dunia. Turbin angin Fujian itu, merupakan hasil operasi perusahaan China Three Gorges Corporation yang mencatatkan output listrik harian sebesar 384.100 kilowatt-jam.
Bahkan, China Three Gorges Corporation menjamin hasil turbin angin itu mencapai lebih dari 66 juta kilowatt-jam listrik bersih setiap tahunnya.
Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah penghasil generator energi angin terbesar kedua di dunia dengan kapasitas turbin angin terpasang sebesar 132,7 GW pada tahun 2021. Berkat kebijakan pemerintah yang mendukung dan biaya angin yang lebih rendah, kapasitas angin Amerika Serikat telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,3% dari 2011 hingga 2021.
Angka pertumbuhan ini mencapai 12,1% pada tahun 2021. Sebagai hasil dari konstruksi baru-baru ini, energi angin di negara tersebut telah menghasilkan lebih dari 9% listrik secara nasional termasuk lebih dari 50% di wilayah Iowa dan South Dakota.
Jerman
Jerman adalah pengadopsi utama energi angin mengingat kapasitas turbin angin terpasang tahun 2021 hampir mencapai 64 GW. Mengingat ekonominya yang besar, pemerintah Jerman memiliki sumber daya untuk meningkatkan pembangkit anginnya secara substansial.
Selain itu, pemerintah Jerman juga memiliki kebijakan untuk mencapai 100% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2035. Untuk melakukannya, sebuah makalah pemerintah menguraikan rencana untuk berpotensi meningkatkan kapasitas energi angin menjadi 110 GW di darat dan 30 GW di angin lepas pantai.
India
India menempati peringkat keempat dalam daftar dengan total kapasitas turbin angin lebih dari 40 GW. Mengingat perekonominya yang berkembang, permintaan listrik di India telah tumbuh secara substansial dalam beberapa dekade terakhir dengan turbin angin yang membantu memenuhi beberapa kebutuhan energi negara itu.
Spanyol
Angin merupakan salah satu sumber pembangkit listrik terbesar di Spanyol, dengan total kapasitas turbin angin di negara itu mencapai 27,5 GW pada tahun 2021. Spanyol menempati peringkat kelima dalam daftar negara yang menghasilkan energi angin terbanyak di dunia.
Dengan kapasitas tersebut, angin menyumbang lebih dari 23% dari kebutuhan listrik negara. Dalam hal pembangkit anginnya, Spanyol memiliki sekitar 1.000 ladang angin yang secara kolektif memiliki lebih dari 20.000 turbin angin.