Mengingat Gerakan Intifada Palestina dengan Lemparan Batu Krikil Terhadap Israel

Abadikini.com, JAKARTA – Gerakan Intifada Palestina merupakan perlawanan terhadap penjajah Israel yang dilakukan masyarakat tertindas beberapa tahun lalu dengan menggunakan lemparan batu krikil.

Intifada adalah bukti kekuatan rakyat kecil yang selalu ditekan oleh kekuatan Israel yang didukung seluruh negara besar dunia. Perlawanan tersebut menjadi jawaban dari rakyat yang depresi akibat dijajah dan selalu ditindas.

Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (23/11/2023), intifada merupakan gerakan semesta oleh segenap masyarakat Palestina yang ingin melawan terhadap pendudukan Israel.

Kata Intifadah merupakan istilah dari bahasa Arab yang berarti melepaskan diri atau perlawanan. Aksi perlawanan ini sangat ikonik dengan berbagai lukisan pejuang yang menggunakan penutup muka dari sorban dan ketapel.

Dalam sejarahnya, gerakan Intifada telah terjadi sebanyak dua kali. Intifada pertama dimulai pada Desember 1987 dan berakhir pada September 1993.

Sedangkan Intifada kedua dimulai pada September 2000 dan mereda pada 2005. Intifada kedua juga kerap disebut sebagai Intifada Al-Aqsa.

Kedua gerakan perlawanan tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 5.000 warga Palestina dan sekitar 1.400 orang Israel.

Sejarah mencatat gerakan Intifada pada 1987 yang sukses memunculkan intifada-intifada lainnya. Namun yang terbesar terjadi pada 2000, berlangsung selama lima tahun. Intifada ini seringkali disebut sebagai Intifada al Aqsa atau Intifada Kedua. Sedangkan antara 1987 hingga 1993 disebut Intifada Pertama.

Perlawanan dari rakyat ini sangat sederhana menggunakan batu kerikil sebagai alat untuk menyerang musuh. Bisa dipastikan tidak ada kemampuan rakyat Palestina untuk menggunakan teknologi canggih seperti yang dilakukan Israel.

Gerakan perlawanan menggunakan lempar batu kerikil ini tersohor dan viral sebagai bentuk protes kondisi buruk di kamp-kamp Palestina. Aksi tersebut juga menunjukkan angka pengangguran yang tinggi dan rasa hina sebagai bangsa terjajah, dan penindasan oleh Israel.

Berkat intifada akhirnya memaksa ditandatangani Kesepakatan Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina pada 1993. Kesepakatan itu, antara lain, berisi pengakuan Palestina terhadap negara Israel. Di lain pihak, Israel mengizinkan Palestina membentuk pemerintahan sendiri yang terbatas di Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker