DPW PBB Aceh: Money Politik Itu Culas dan Bau

Abadikini.com, BANDA ACEH – Kontestasi politik tahun 2024 tinggal menghitung hari. Serangkaian kegiatan pun mulai masif digencarkan oleh masing-masing partai politik dalam menguatkan pemenangan kandidat calon legislatif (caleg) di setiap daerah pemilihan (Dapil) yang didorong maju untuk bertarung memperebutkan kursi parlemen.

Namun, alih-alih memperebutkan simpati rakyat dengan adil dan jujur, acap kali menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) sebagian para calon ini melakukan perbuatan nista, yakni dengan menebar amplop atau membagikan bingkisan sembako kepada para calon pemilih dengan embel-embel dibalas suara.

Ironi sekaligus kenyataan pahit bahwa praktik politik perut atau dalam istilah bekennya disebut money politics masih terjadi di Indonesia, di Provinsi Aceh juga tidak luput dari temuan lapangan, bahkan budaya politik uang ini tumbuh subur di tengah masyarakat.

Politik uang merupakan salah satu diantara banyaknya tantangan dalam mewujudkan suatu proses pemilihan yang demokratis. Di samping adanya tantangan politik sara dan politik dinasti, politik uang justru punya kelas yang lebih destruktif, karena politik pragmatis yang demikian cukup merugikan rakyat serta menjadi sebuah ancaman yang nyata bagi bangsa Indonesia.

Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Aceh, Erli Hasyim, saat menjadi pembicara dalam kegiatan jumpa pers di Kantor DPW PBB Aceh, Banda Aceh, Senin (2/10/2023).

Erli Hasyim menyatakan, cita-cita luhur PBB Aceh ialah bagaimana mewujudkan Pemilu 2024 terselenggara dengan bijaksana, arif dan santun. Pokok utama yang harus jadi perhatian untuk melangsungkan pesta demokrasi yang berkualitas ialah dengan membasmi budaya politik uang di tengah masyarakat.

“Meskipun kegiatan politik uang di Aceh masih sukar diatasi, namun semangat dan upaya PBB Aceh untuk mendeklarasikan kontestasi politik bebas uang akan betul-betul kita laksanakan pada Pemilu yang akan datang,” kata Erli Hasyim.

Lebih lanjut, Erli Hasyim mengatakan, kandidat caleg dari PBB Aceh dalam proses polling suara pemilihan apabila diadukan dengan kandidat caleg yang melakukan praktik money politics, maka caleg PBB Aceh bisa dipastikan akan rontok pada Pemilu 2024.

Hal ini, kata Erli, dikarenakan PBB Aceh tidak akan pernah siap bila diuji untuk bertarung dengan kandidat dari partai lain yang melakukan praktik money politics, belum lagi PBB Aceh secara kepartaian juga tidak pernah dan tidak akan mau mengajarkan kadernya untuk berbuat culas dalam memenangkan Pemilu 2024.

“Sebenarnya PBB hadir untuk melahirkan caleg-caleg yang berintegritas, bermartabat, dan yang memiliki kompetensi dan kualitas tinggi, sehingga insan terpilih ini layak duduk di parlemen. Kader PBB tidak dibentuk dengan asal jadi, mereka ditempa untuk bersikap rasional, bersih hatinya  dari bisikan politik uang,” ungkap Erli lagi.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris DPW PBB Aceh, Zulmahdi Hasan juga sependapat dengan Erli Hasyim. Menurut Zulmahdi, praktik politik praktis yang melibatkan uang sebagai senjata untuk meraup kemenangan perlu dihindari.

“Bekerja jujur memenangkan suara rakyat pada Pemilu 2024 dengan cara-cara yang baik adalah titah PBB. Meski kita dihadapkan dengan kondisi sulit dari serangan fajar yang wajib dihajar, kita tetap akan berpegang teguh pada keyakinan untuk menjadi pribadi yang baik dengan tidak menyalahgunakan kekuasaan (uang) dalam mempengaruhi suara rakyat,” demikian kata Zulmahdi.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker