Dinas Perpustakaan Gelar Sosialisasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Penyimpanan Naskah Kuno Tidore

Abadikini.com, TIDORE – Untuk tetap menjaga naskah kuno atau manuskrip sebagai bukti otentik tentang tingginya peradaban kehidupan masa lalu untuk menyimpan informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat. Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kota Tidore Kepulauan menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Penyimpanan, Perawatan dan Pendaftaran Naskah Kuno di Kota Tidore Kepulauan, Senin (19/6/2023).

Walikota Tidore Kepulauan yang diwakili Oleh Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam membuka dengan resmi kegiatan yang berlangsung di Aula SMA Negeri 1 Tidore. mengawali sambutannya abdul hakim memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah menunjukan kepedulian akan naskah kuno, yang dimana naskah kuno tersebut merupakan kekayaan terpendam yang dimiliki oleh Kota Tidore Kepulauan yang patut untuk dijaga dan dilestarikan.

”Patut kita syukuri dengan adanya keberadaan Museum Sonyinga Malige yang berisi dengan benda-benda bersejarah milik kota tidore kepulauan, dalam museum tersebut pula terdapat beberapa manuskrip atau naskah kuno tidore yang merupakan naskah tulisan tangan yang masih sangat dijaga dan disimpan dengan baik secara turun-temurun oleh keturunan di kesultanan Tidore,”. Ucap Abdul Hakim

Dia juga menambahkan Adapun kedatangan dari Tim Bahan perpustasakaan nasional dan Tim Ahli Media di Kota Tidore kepulauan untuk melakukan reservasi Naskah Kuno atau Manuskrip tua serta berhasil merevisi 13 naskah yang berasal dari Marga Jawa Turu dan Marga Jawa Konora.

Lanjut abdul hakim, ada beberapa naskah kuno yang masih tersimpan sebagai kekayaan yang masih dipegang turun-temurun oleh keluarga pemilik yang menganggap naskah kuno tersebut sebagai pusaka yang dijaga ketat oleh keluarga dan tentunya menjadi naskah yang sakral.

“Perlu adanya sebuah pendekatan edukatif secara kekeluargaan, agar Naskah kuno tersebut dapat kita lestarikan dengan baik sebelum dimakan waktu dan lapuk, sehingga butuh usaha lebih keras lagi untuk menggali isinya, dan perlu memberikan pemahaman kepada keluarga bahwa ketika naskah kuno tersebut diteliti bukan untuk diambil melainkan untuk dilestarikan keberdaanya karena mungkin saja dalam naskah kuno tersebut terdapat sebuah informasi yang penting yang bermanfaat untuk masyarakat umum” tutup Abdul Hakim.

Abdul hakim berharap semoga dengan niat baik dan ketulusan yang dimiliki dapat menjadi dasar untuk bergerak bersama-sama, sehingga para keluarga mau dan tergerak untuk melastarikan dan menjaga serta merawat naskah kuno yang mereka miliki sesuai dengan prosedur yang ada.

Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Tidore Kepulauan Ade Rakib dalam laporannya mengatakan, naskah kuno atau manuskrip merupakan warisan termahal yang ditinggalkan oleh leluhur tidore, namun hingga saat ini belum terdata secara baik dan akurat tentang keberadaan, kepemilikan jenis atau judul serta kondisi dari naskah kuno tersebut.

Naskah kuno merupakan warisan termahal yang perlu mendapat perhatian serius karena dalam naskah kuno tersebut berisi tentang peradaban masa lalu yang memiliki nilai kearifan lokal yang tinggi serta ilmu pengetahuan yang berguna untuk generasi kedepan.

“Maka dari itu kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikian pemahaman kepada masyarakat tentang arti, fungsi, manfaat peran dan kewajiban masyarakat sebagai objek dari naskah kuno yang harus dirawat, dan memahami tugas dan kewajiban terhadap pemeliharaan, penyimpanan dan pendaftaraan serta pemanfaatan naskah kuno, dimana para pesertanya terdiri dari unsur Tokoh Masyarakat, Tokoh adat, Komuitas penggiat literasi dan akademisi” ucap Ade Rakib.

Pada kegiatan sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber diantaranya Jojau Kesultanan Tidore Amin Faroek dan Pemerhati Sejarah sekaligus Dosen pada Universita Khairun Ternate Irfan Ahmad.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker