Sekte Sesat di Korea Selatan, Sebut Hubungan Seksual Bisa Hapus Dosa

Abadikini.com, JAKARTA – Media sosial tengah diramaikan dengan dokumenter Netflix terbaru yang berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal.

Melansir insert live Kamis (8/6/2023) dokumenter itu membongkar soal kehidupan dari empat sosok mengaku Tuhan dan membuat sekte sesat di Korea Selatan.

Empat sosok itu adalah Jeong Myeong Seok atau JMS, Kim Ki Soon, Lee Jae Rock, dan Park Soon Ja.

Sekte sesat yang didirikan oleh JMS menyebut melakukan hubungan seksual mampu menghapus dan mendapat pengampunan dari dosa. Sekte itu pun menunjukkan beberapa perempuan yang disebut sebagai pengantin Tuhan.

Jeong Myeong Seok pernah dipenjara selama 10 tahun karena kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap empat perempuan pengikut alirannya.

JMS didirikan pada 1980 silam dan memiliki pengikut dari masyarakat Korea hingga luar negeri.

Dokumenter itu juga mengungkapkan sekte bernama Five Oceans yang dipimpin oleh Park Soon Ja.

Sekte itu sempat menggemparkan Korea usai 28 perempuan dan empat laki-laki ditemukan tewas pada Agustus 1987 silam.

Terungkap pula sekte bernama Baby Garden yang diketuai oleh Kim Ki Soon. Sekte sesat ini melakukan eksploitasi seksual anak di bawah umur hingga pembunuhan pada umatnya yang dinilai berkhianat.

Sekte terakhir yang diungkap yaitu Manmin Central Chruch yang dipimpin oleh Lee Jae Rock.

Ia mengklaim mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Para pengikutnya pun percaya dan yakin bisa sembuh dari penyakitnya bila menyembah Lee Jae Rock.

Dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal disutradarai oleh Cho Sung Hyun. Ia mengungkapkan seluruh cerita yang disajikan pada dokumenter ini hanya 10 persen dari kejadian aslinya.

“Saya sadar ada kontroversi terkait konten seksual, tapi yang terpenting adalah semua itu benar. Sulit bagi kami saat mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis,” ucap Cho Sung Hyun.

“Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya, dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan ‘level’ menjadi sepersepuluh dari kenyataan,” lanjutnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker