Mantan Anggota Marinir AS Cekik Mati Seorang Gelandangan di Kereta Bawah Tanah

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang mantan anggota marinir AS yang mencekik hingga mati seorang gelandangan di kereta bawah tanah di New York segera ditangkap Jumat (12/5/2023) waktu setempat dan akan diadili dengan tuduhan pembunuhan, kata pengacara distrik Manhattan, Kamis (11/5).

Sebuah rekaman video yang viral memperlihatkan seorang mantan anggota marinir yang diketahui bernama Daniel Penny, mencekik Jordan Neely (30 tahun) pada 1 Mei saat keduanya berada dalam  kereta bawah tahan di Manhattan.

Menurut petugas medis, Neely meninggal dunia akibat tak bisa bernafas. Pengacara Penny menyatakan kliennya tidak bermaksud membunuh gelandangan itu.

Menurut saksi mata, Neely yang suka menirukan gaya Michael Jackson di atas kereta berteriak lapar dan mengaku siap mati manakala Penny menelikungnya dari belakang dan mencekiknya.

Penny terus mencekik leher Neely di lantai gerbong kereta sampai si korban tak bergerak lagi. Tidak lama kemudian Nelly dinyatakan meninggal dunia.

“Kita bisa memastikan bahwa Daniel Penny akan ditangkap dengan tuduhan pembunuhan tingkat kedua. Kami tak bisa memberikan keterangan lebih jauh sampai dia diadili di Pengadilan Pidana Manhattan yang kemungkinan digelar esok,” kata Alvin Bragg, Jaksa Distrik Manhattan.

Video kematian Neely yang direkam saksi penumpang kereta ini beredar luas sehingga mendapat perhatian nasional serta menimbulkan perdebatan di kalangan warga New York mengenai kejahatan di dalam gerbong kereta dan semakin banyaknya tuna wisma di kota itu.

Pembunuhan tersebut dan lambannya penuntutan terhadap Penny, memicu protes  dan disebut sebagian warga sebagai main hakim sendiri dan bentuk sikap sewenang-wenang warga kulit putih terhadap kulit hitam.

Neely adalah warga berkulit hitam, sementara Penny berkulit putih.

Melalui kuasa hukumnya, Penny menyampaikan duka cita kepada mereka yang dekat dengan Neely. Penny juga mengaku Neely bertindak agresif dengan  mengancam penumpang lain di atas kereta yang mereka naiki.

“Daniel tidak bermaksud menyakiti Neely dan tidak menduga kematiannya bisa  begitu cepat,” kata sang pengacara.

Pengacara keluarga Neely menyebut perbuatan Penny terhadap Nelly dan kata-kata yang dikeluarkannya membuat dia pantas dijebloskan ke dalam penjara.

Serangkaian serangan terhadap penumpang kereta api yang berlangsung tahun lalu, terutama menyasar warga keturunan Asia, membuat pihak berwenang meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap mereka yang mengalami gangguan jiwa di kereta bawah tanah.

Jumlah tuna wisma yang memilih kereta bawah tanah sebagai tempat berlindung semakin banyak pada saat pandemi.

sumber: Reuters

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker