Trending Topik

Mayoritas Peserta “Polling” Minta Elon Musk Mundur dari CEO Twitter

San Francisco

Abadikini.com, SAN FRANCISCO – Para pengguna Twitter mengikuti jajak pendapat yang ditutup Senin (19/12), dengan mayoritas suara menyatakan bahwa Elon Musk harus mengundurkan diri sebagai CEO perusahaan media sosial tersebut.

Dari 17,5 juta suara yang diberikan dalam jajak pendapat yang dibuka Musk selama 12 jam itu, sebanyak 57,5 persen suara mendukung pengunduran diri Musk, sementara 42,5 persen suara lain menyatakan bahwa dia harus tetap menjabat.

Langkah itu menyusul kontroversi lain Twitter, yang terus terseret dalam kekacauan sejak Musk membelinya pada Oktober lalu dan memberhentikan sejumlah besar karyawan, demikian menurut laporan surat kabar The San Francisco Chronicle dilansir Antara.

Pada Minggu pagi (18/12) waktu setempat, Twitter mengumumkan bahwa pihaknya akan melarang penggunanya untuk mengarahkan pengikut mereka ke akun Instagram, Facebook, atau Mastodon. Twitter menyebut akun yang berulang kali melanggar aturan baru itu akan ditangguhkan secara permanen.

Pengumuman tersebut mendapat respons negatif sangat kuat dari para pengguna Twitter. Musk pun menyampaikan permintaan maaf pada hari yang sama dan mengatakan bahwa pemungutan suara akan dilakukan terkait perubahan kebijakan besar.

Pada Minggu malam, Twitter telah menghapus unggahan dan pemberitahuan di situs webnya yang mengumumkan kebijakan baru tentang menautkan akun Twitter ke sejumlah platform media sosial lain itu.

Pada saat yang sama, Musk juga mengajak para pengguna Twitter untuk memilih “ya” atau “tidak” untuk pertanyaan “Apakah dia (Musk) harus mundur sebagai pimpinan Twitter?”.

Musk pun berjanji akan mengikuti hasil jajak pendapat yang dilakukan selama 12 jam tersebut.

CEO Tesla, Inc. itu pun mencuit, “Tidak ada yang menginginkan posisi ini yang benar-benar dapat membuat Twitter tetap hidup. Tidak ada pengganti.”

Dia pesimis tentang prospek untuk mendapatkan CEO baru. Menurut Musk, orang yang akan menjadi CEO Twitter penggantinya harus sangat menyukai penderitaan untuk dapat mengelola perusahaan yang berada di jalur cepat menuju kebangkrutan.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker