Kisah Almarhum Ki Joko Bodo Ingin Bangun 99 Masjid

Abadikini.com, JAKARTA – Ki Joko Bodo meninggal dunia di tengah proses perjuangan hijrahnya melepaskan diri jadi predikat sebagai paranormal yang membesarkan namanya.

Ki Joko Bodo lahir di Singaraja, Bali, pada 17 Februari 1964 dengan nama asli Agung Yulianto.

Ketika menekuni pekerjaan sebagai paranormal, Ki Joko Bodo tampil dengan rambut panjang dan baju serba hitam. Namun, empat tahun belakangan ini, semuanya berubah. Dia memotong rambutnya jadi pendek dan semua orang bisa menyaksikannya mengunakan pakaian beragam warna.

Aysa Prasasti putri Ki Joko Bodo dari istri ketiganya, mengungkapkan sang ayah memang serius hijrah. Dan, mencapai proses itu dilakukan perlahan, salah satunya mendalami semua agama yang ada di Indonesia hingga memilih Islam.

“Ayah aku dulu mencari semua agama itu,” ujarnya saat menjadi bintang tamu di Rumpi No Secret beberapa waktu lalu.

Di rumah mereka, yang dikenal sebagai rumah candi di Kawasan Jakarta Timur, Sasti, sapaan akrabnya menjelaskan sejak kecil sering melihat klien ayahnya datang bahkan sampai dari luar negeri.

Di dalam rumah mereka saat ayahnya masih aktif sebagai paranormal ada satu ruangan yang merupakan tempat ibadah lima agama.

“Ada tempat ibadah dari lima agama di Indonesia, ada mahkluk lainnya,” ungkapnya.

Di rumah itu, ditempati oleh keempat anak Ki Joko Bodo dan sang istri.

Sejak meninggalkan dunia paranormal, Sasti menyebut ayahnya tidak begitu suka masuk TV.

“Kalau diundang enggak mau, kalau (wartawan) datang ke rumah mau-mau aja. Mungkin sudah capek juga ke studio,” jelasnya.

Sasti juga menjawab soal ayahnya yang memiliki istri di setiap provinsi. Dia menyebut telah pernah menanyakan langsung ke Ki Joko Bodo.

“Ini juga jadi misteri aku pernah tanya, (ayahnya jawab) itu kan dulu,” ujarnya.

Sasti mengakui senang dengan keberadaan ayahnya di rumah, karena dia sering ditinggal saat masih kecil. Di mana ayahnya menjalani praktek ke luar daerah sampai berbulan-bulan.

“Dulu pergi entah kemana, berbulan-bulan, enggak ada kabarnya,” kenangnya.

Soal hijrah ayahnya, Sastri mengatakan karena ayahnya merasa sudah capek mementingkan dunia.

“(Ayahnya bilang) manusia itu pada dasarnya setiap hari hijrah ke arah yang lebih baik. Dia memutuskan kembali lagi ke ilmu agamanya, karena beliau sudah bilang ‘aku dunia terus yang dikejar ingin investasi di akhirat,” sebut di acara FYP Trans7, belum lama ini.

Dia menyebutkan sosok Ki Joko Bodo layaknya bapak pada umumnya. Di mana imej di TV sangat berbeda ketika di rumah. “Ayahku berbeda 100 persen dengan imej di luar. Kalau di rumah ngelawak kayak bapak pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, di acara iNewsReligi, Ki Joko Bodo pernah menyebut ingin khusyuk beribadah ke Allah dan tak ingin memikirkan hal yang lain.

“Aku ingin khusyuk enggak ingin berpolitik, duni aku buat aku, untuk aku aja,” sebutnya.

Secara pribadi, dia mengaku menyesal pernah melanggar ajaran Allah SWT. “Kalau aku melanggar peraturan agama aku menyesal banget, misalnya minuman keras, berzina dan sebagainya,” ungkapnya di tayangan Silet beberapa waktu lalu.

Ki Joko Bodo hijrah juga karena mengerti manusia akan terus mengalami pengurangan usia dan saatnya berubah. Salah satunya tak ingin lagi menentang ayat-ayat Alquran.

“Dulu aku sangat menentang ayat-ayat Tuhan, aku akan menghindari yang seperti itu, ajaran dari Tuhan itu akan aku terapkan,” tegasnya.

Di penghujung khayatnya, Ki Joko Bodo pernah mengungkapkan ingin memuwujudkan cita-citanya membangun masjid. Salah satu langkahnya adalah mewakafkan tanah tempat prakteknya (bukan di rumah Candi).

“Kalau aku mewakafkan, iya, di tanah praktek dulu. Aku memang berniat membangun masjid 99 namanya Asmaul Husna, cita-citaku seperti itu,” ucapnya.

Selamat jalan Ki Joko Bodo.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker