Sejarah Beras dan Nasi jadi Makanan Pokok Orang Indonesia

Abadikini.com, JAKARTA – Nasi menjadi salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia yang berasal dari tanaman padi. Tak heran bila kini Indonesia menempati posisi ketiga setelah China dan India, sebagai pengonsumsi nasi terbesar.

Berbeda dengan orang Barat yang selalu kenyang ketika hanya makan roti. Bagi orang Indonesia, jika belum makan nasi, maka artinya sama seperti masih belum makan. Akan tetapi, sebetulnya, dari mana asal-usul nasi bisa menjadi makanan pokok di Indonesia?

Berikut rangkuman sejarah perjalanan panjang nasi bisa jadi makanan pokok di Indonesia dikutip dari berbagai sumber;

Sejarah Beras dan Nasi 

Beras diperkirakan datang dari Tiongkok lalu masuk ke wilayah India dan negara-negara Asia Selatan sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Pada awalnya, beras yang berasal dari tanaman padi ini tumbuh di Sungai Yangtze di Tiongkok sekitar 7000 tahun Sebelum Masehi.

Pada masa kerajaan Romawi, padi juga sudah mulai menyebar di wilayah sekitar laut Mediterania seperti Eropa Selatan hingga tembus ke wilayah Afrika Utara. Hanya saja, saat itu beras tidak ditanam di sawah yang ada saat ini.

Dari penemuan sawah tertua di China, para peneliti menduga sistem sawah yang ada saat ini pertama kali dikembangkan di China sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi.

Saat itu, para petani dari China mengembangkan sistem sawah dengan cara membuat air menjadi awet. Cara ini terbilang ampuh menghilangkan tumbuhan-tumbuhan gulma.

Tak diketahui secara pasti tahun penyebarannya, namun para peneliti mengemukakan bahwa pedagang Tiongkok itulah yang membawa beras ke wilayah selatan dataran Tiongkok seperti Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, hingga mencapai India.

Beberapa ribu tahun ke depan atau tepat pada 300 SM, beras yang mulai dinanak menjadi nasi mulai dikenal di wilayah Asia Barat dan Yunani melalui invansi Alexander.

Sejarah Nasi di Indonesia 

Berdasarkan buku Indonesia: Peoples and Histories yang ditulis oleh Jean Gelman Taylor, Indonesia sudah menanam padi sejak 3000 tahun Sebelum Masehi atau beriringan dengan sistem persawahan yang dikembangkan di China.

Bukti penanaman padi di Indonesia diketahui dari penemuan sawah di Pulau Sulawesi.

Selain ada pengaruh dari budaya yang disebarkan para pedagang China, nasi yang kini dijadikan sebagai makanan pokok Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi geografis Indonesia.

Sebagai negara yang berada di dekat garis khatulistiwa, membuat negara Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim panas dan hujan.

Padi sendiri dapat ditanam dengan baik di lingkungan yang basah. Oleh karena itu, padi di Indonesia menjadi salah satu tanaman yang cukup mudah untuk ditanam.

Kondisi itulah yang kemudian membuat Indonesia dikenal sebagai negara penghasil beras terbanyak serupa dengan negara India, Tiongkok, Bangladesh, dan Vietnam.

Karena hasilnya yang melimpah, ditambah pula dengan kandungan karbohidrat yang tinggi di dalam beras, bangsa Indonesia kemudian mulai mengolah beras menjadi nasi yang dikonsumsi sebagai makanan pokok sehari-hari.

Bahkan, saking pentingnya beras, masyarakat Indonesia sampai menjuluki beras sebagai anugerah yang diberikan Dewi Sri atau seorang dewi padi yang dipercayai oleh orang Jawa Kuno dan Bali.

Alasan Nasi Tidak Jadi Makanan Pokok Orang Barat 

Berbeda dengan masyarakat Indonesia atau orang-orang Asia yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari, bangsa Barat; serupa orang Eropa dan Amerika, justru memilih mengonsumsi hidangan lain dibanding nasi.

Hal ini ternyata tidak terlepas dari sistem penanaman padi yang dikembangkan di China.

Pada abad pertengahan, cara menanam padi yang dilakukan di China diduga menjadi penyebab utama berkembangnya malaria di seluruh Eropa.

Sekitar tahun 1700-an, orang-orang Eropa banyak yang pindah ke Amerika Utara.

Akan tetapi sistem penanaman padi di China yang ikut mereka terapkan, ternyata menyebabkan munculnya malaria yang turut menyebar ke wilayah Amerika.

Mengetahui bahwa penyebab utama dari maraknya malaria saat itu terletak pada penanaman padi, maka orang-orang Eropa dan Amerika memutuskan untuk meninggalkan beras dan mencari sumber karbohidrat lain seperti roti dan jagung.

Sementara di wilayah Asia, terutama Asia Tenggara dan Asia Timur, beras masih menjadi makanan pokok sekaligus sumber karbohidrat utama hingga saat ini.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker